Pengajuan Nama Merek: Panduan Mudah untuk Pemilik Bisnis

Highlights
  • Pengajuan nama merek memerlukan strategi riset matang agar nama yang dipilih aman dari risiko penolakan.
  • Prosedur pengajuan nama merek meliputi pengecekan di DJKI, hingga pemeriksaan substantif sebelum sertifikat diterbitkan.
  • Estimasi waktu pengajuan merek hingga sertifikat terbit biasanya berkisar 12-18 bulan, namun dapat memanjang bila ada keberatan atau klarifikasi.
  • Kesalahan umum seperti memilih nama deskriptif atau mengabaikan pengecekan lintas platform kerap menyebabkan penundaan proses.
  • Untuk meminimalkan risiko, pelaku usaha disarankan mempertimbangkan penggunaan jasa profesional yang mengerti prosedur dan tata administrasi pendaftaran.
Pendaftaran Merek Gagal? Bisa Jadi Salah Pilih Jasa!

Banyak layanan yang menjanjikan kemudahan, tapi tidak semua memberikan perlindungan maksimal. Ketahui cara memilih jasa pendaftaran merek yang benar agar tidak salah langkah!

Lihat Panduannya di Sini!!

Mengapa Pengajuan Nama Merek jadi Tahap Krusial untuk Pemilik Bisnis?

Bagi pelaku usaha, pengajuan nama merek merupakan ritual operasional bisnis yang wajib dilakukan. Ya, ini merupakan pagar hukum yang menentukan apakah identitas bisnis akan aman, berumur panjang, atau malah berisiko digugat pihak lain.

Saat menjalankan bisnis, kamu perlu sadar jika merek merupakan sebuah simbol yang begitu penting. Simbol ini sama saja sebagai aset, yang mampu mempengaruhi keputusan pembelian, kepercayaan konsumen, hingga peluang ekspansi.

Keabsahan nama merek perusahaan akan menjadi lebih penting ketika kompetisi semakin padat. Banyak perusahaan kecil yang tumbang hanya karena nama yang mereka gunakan ternyata sudah dimiliki orang lain.

Alur dan Prosedur Pengajuan Nama Merek

Pendaftaran merek sebetulnya tidakalah rumit seperti yang dibayangkan, asalkan kamu tahu alur apa saja yang perlu dijalankan. Nah, berikut merupakan proses yang biasanya dijalankan ketika melakukan pengajuan merek untuk perusahaan:

  • Riset dan pengecekan awal: Memeriksa database DJKI dan sumber lain untuk memastikan nama tidak bertabrakan.
  • Menentukan kelas merek: Mengacu pada klasifikasi tema, agar ruang lingkup perlindungan jelas.
  • Menyiapkan dokumen: Identitas pemohon, contoh label, deskripsi barang maupun jasa, dan dokumen perusahaan jika berlaku.
  • Mengajukan permohonan ke DJKI: Mengisi formulir dan menyertakan bukti pembayaran biaya pendaftaran.
  • Pemeriksaan formalitas: Verifikasi kelengkapan administrasi oleh petugas.
  • Publikasi permohonan: Pengumuman dalam Berita Resmi Merek untuk memberi kesempatan pihak lain menyampaikan sanggahan.
  • Pemeriksaan substantif: Penilaian menyeluruh terkait keunikan, kebaruan, dan unsur yang dilarang.
  • Penerbitan sertifikat: Jika semua tahapan terpenuhi, sertifikat resmi diterbitkan.

Estimasi Waktu Pengajuan Nama Merek sampai Sertifikat Terbit

Memahami durasi proses ini sejak awal akan membantu pemilik usaha dalam merencanakan strategi peluncuran dan pemasaran. Di bawah ini merupakan fase waktu dan faktor yang mempengaruhi durasi pendaftaran:

1. Pemeriksaan Formalitas (beberapa minggu)

Petugas akan mengecek kelengkapan dokumen yang telah kamu ajukan. Dalam proses ini, ketidaksesuaian sederhana bisa memicu permintaan perbaikan yang menambah waktu beberapa minggu.

2. Periode Publikasi (2-3 bulan)

Selama fase ini, publik dapat mengajukan keberatan jikalau ada nama merek yang terdapat kesamaan. Nah, munculnya sanggahan akan memicu proses tambahan untuk klarifikasi atau sidang administrasi.

3. Pemeriksaan Substantif (6-12 bulan)

Analisis mendalam dilakukan untuk menilai daya pembeda merek. Dalam tahap ini, waktu yang ditempuh akan bergantung pada antrian dan kompleksitas kasus.

4. Tahap Klarifikasi atau Revisi (beberapa minggu-bulan)

Jika pemeriksa meminta klarifikasi atau revisi, pemohon wajib merespon dengan cepat dan tepat waktu. Ya, keterlambatan respon maupun jawaban kurang memadai dapat memperpanjang proses pengajuan nama merek.

5. Penerbitan Sertifikat (beberapa minggu setelah finalisasi)

Setelah semua tahap lulus, DJKI akan menerbitkan sertifikat resmi untuk merekmu. Lantas, secara total proses dari awal hingga terbit, umumnya berkisar 12-18 bulan, namun bisa meluas jika ada sengketa serius.

Kesalahan Umum dalam Pengajuan Nama Merek Baru

Jika kamu mulai mengajukan merek tanpa mempersiapkan strategi atau pengecekan, hasilnya berpotensi berantakan. Berikut beberapa jebakan klasik yang kerap menjegal para pemilik usaha ketika melakukan pengajuan nama merek:

1. Mengira Nama Unik Sudah Pasti Aman

Banyak pebisnis merasa nama buatannya sangat berbeda. Padahal, secara prinsip persamaan bunyi, konsep, atau struktur, nama itu mungkin dianggap menimbulkan kebingungan dengan merek lain.

2. Tidak Melakukan Pencarian Merek dengan Detail

Sebagian pemilik usaha hanya mengecek nama sekilas tanpa menelusuri kelas barang maupun jasa terkait. Padahal faktanya, konflik sering muncul dari merek lain yang berada dalam kelas serupa meskipun bentuk katanya terlihat berbeda jauh.

3. Menggunakan Elemen Deskriptif yang Lemah

Nama yang terlalu menggambarkan fungsi, bahan, atau karakter produk biasanya dianggap tidak memiliki daya pembeda. Hal ini mudah dimentahkan oleh sistem karena tidak memenuhi standar kelayakan sebagai identitas merek.

4. Mengabaikan Konsistensi Nama dengan Legalitas

Beberapa pebisnis mengajukan nama merek tanpa memastikan kecocokan dengan dokumen legal usaha. Sehingga, ini akan memicu revisi administratif yang memperlambat proses dan membuka peluang penolakan.

5. Acuh pada Perubahan Strategi Bisnis di Masa Depan

Banyak usaha hanya memikirkan penggunaan nama untuk produk saat ini. Merek idealnya harus mampu menampung rencana ekspansi, diversifikasi, atau rebranding. Pilihan nama yang terlalu sempit dapat menjadi jebakan menyulitkan ketika bisnis sedang berkembang.

Perbedaan Pengajuan Nama Merek Perusahaan dengan Pribadi

Pengajuan merek perusahaan punya sejumlah perbedaan dibanding pengajuan atas nama pribadi, terutama aspek dokumen dan tanggung jawab hukum. Jadi, kamu perlu tahu perbedaannya sebelum mantab untuk melakukan pendaftaran.

Berikut paparan kompleks yang menjelaskan tentang perbedaan keduanya:

1.  Kepastian Legalitas dan Struktur Kepemilikan

Pengajuan atas nama perusahaan mewajibkan dokumen legal seperti NIB, akta pendirian, hingga SK Kemenkumham. Dengan demikian, hak merek berada di bawah entitas hukum yang stabil dan tidak berubah meski terjadi pergantian pemilik.

Hal ini berbeda dengan pengajuan pribadi yang melekat pada individu dan lebih rentan menimbulkan sengketa.

2. Perlindungan Jangka Panjang 

Kepemilikan merek oleh perusahaan mampu mencegah konflik internal karena hak tidak menempel pada individu tertentu. Berbeda dengan pengajuan nama merek secara pribadi yang rawan berujung sengketa ketika bisnis makin besar.

3. Kemampuan untuk Kerja Sama Bisnis

Merek yang didaftarkan atas nama perusahaan lebih adaptif untuk ekspansi, franchise hingga joint venture, karena seluruh hak melekat pada hukum. Sedangkan pengajuan pribadi dapat menghambat ekspansi saat usaha bertumbuh.

4. Kemampuan Alih Kepemilikan 

Pengalihan merek perusahaan dapat dilakukan melalui penjualan saham atau akuisisi, sehingga prosesnya lebih resmi dan aman. Sementara pengajuan secara pribadi butuh pengalihan manual yang panjang dan rentan konflik.

5. Nilai Investasi dan Kredibilitas 

Investor dan lembaga pembiayaan lebih percaya pada merek milik perusahaan karena rekam jejak hukumnya jelas. Sedangkan merek pribadi dianggap kurang stabil dari sisi profesionalitas dan keberlanjutan.

FAQ

Berapa biaya melakukan pengajuan nama merek?

Pendaftaran mulai dari Rp1,8 juta per kelas untuk UMKM dan sekitar Rp2 juta per kelas untuk non UMKM.

Bolehkah nama merek sama dengan pihak lain, tapi dengan produk dan kelas yang beda?

Boleh, asal tidak menimbulkan potensi kebingungan dan tidak melanggar prinsip persamaan pada pokoknya.

Apa bedanya merek dan brand?

Merek merupakan identitas hukum yang dilindungi negara, sementara brand ialah citra, persepsi, dan nilai yang dibangun di pikiran konsumen.

Pendaftaran Merek Itu Mudah, Asal Pilih Jasa yang Tepat!

Jangan tergiur harga murah tanpa memastikan kualitas layanan. Ketahui cara memilih jasa pendaftaran merek yang benar-benar bisa melindungi merek bisnismu dengan maksimal.

Simak Panduan Lengkapnya!

Legalitas Merek jadi Payung Pelindung Identitas Bisnis

Banyak pemilik usaha meremehkan proses ini, padahal pengajuan nama merek merupakan investasi jangka panjang yang menentukan arah bisnis. Dengan mengikuti prosedur hukum yang sah, merek akan terlindungi sejak awal.

Jika kamu ingin memperoleh perlindungan hukum maksimal, segera lakukan pendaftaran merek secara legal. Kamu bisa banget memakai jasa pendaftaran merek di Jasa Merek untuk mengurus keamanan bisnismu agar selalu prima.

Dengan tim ahli yang handal, Jasa Merek siap membantumu dalam melindungi bisnis secara sah, lewat langkah yang mudah. Yuk, gandeng platform Jasa Merek sebagai kawan dalam melindungi bisnis di masa depan.

Artikel Terkait
Panduan Daftar Merek Usaha dengan Langkah Sederhana

Panduan Daftar Merek Usaha dengan Langkah Sederhana

Harga Jasa Pendaftaran Merek Bagi Pelaku UMK dan Non-UMK

Harga Jasa Pendaftaran Merek Bagi Pelaku UMK dan Non-UMK

Pentingnya Surat Izin Usaha UMKM untuk Kelancaran Bisnis

Pentingnya Surat Izin Usaha UMKM untuk Kelancaran Bisnis

Proses Penerbitan Sertifikat Merek Dagang, Wajib Catat!

Proses Penerbitan Sertifikat Merek Dagang, Wajib Catat!

7 Cara Mudah Mengenali Jasa Pengalihan Merek Profesional 

7 Cara Mudah Mengenali Jasa Pengalihan Merek Profesional 

Panduan Daftar NIB Perorangan Sendiri secara Online, Mudah!

Panduan Daftar NIB Perorangan Sendiri secara Online, Mudah!

Pendaftaran Merek Itu Mudah, Asal Pilih Jasa yang Tepat!
Banyak layanan yang menjanjikan kemudahan, tapi tidak semua memberikan perlindungan maksimal.

Ketahui cara memilih jasa pendaftaran merek yang benar agar tidak salah langkah!
Jangan Keluar Dulu...
Pendaftaran Merek Gagal? Bisa Jadi Salah Pilih Jasa!
Pendaftaran Merek Gagal? Bisa Jadi Salah Pilih Jasa!