Tanpa kamu sadari, makin hari makin banyak bisnis-bisnis atau brand baru yang bermunculan. Namun walau bisnis yang lahir makin variatif, masih tak sedikit pebisnis yang belum memahami sebuah urgensi registrasi merek bagi bisnis mereka. Satu faktornya karena tak jarang mereka terjerumus dalam mitos cek merek HAKI yang beredar.
Mitos cek merek HAKI merupakan sebuah miskonsepsi yang tak jarang beredar di tengah masyarakat terkait soal pengecekan merek bisnis itu sendiri. Apabila mitos ini tak ada penetralisirnya, maka hal ini bisa berdampak pada makin banyaknya pebisnis yang akan salah kaprah terhadap pentingnya registrasi merek.
Seperti apa sajakah mitos-mitos soal cek merek HAKI yang perlu masyarakat hindari?
Mari bongkar bersama soal contoh-contoh mitos cek merek HAKI tersebut dalam ulasan artikel di bawah ini!
Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui bahwa sejatinya, melakukan pencatatan merek merupakan satu faktor penting yang harus kamu perhatikan ketika kamu ingin melindungi bisnismu untuk jangka panjang.
Meregisterkan merekmu ke DJKI, akan melahirkan sebuah eksklusifitas hak yang bisa kamu nikmati sebagai pemilik merek itu sendiri. Namun agar merekmu bisa terdaftar dan kamu bisa mendapatkan hak eksklusif ini, satu syarat yang harus kamu penuhi adalah merekmu tak boleh sama dengan merek lain yang sudah terdaftar.
Sebab itulah, perkara cek merek HAKI jadi sebuah aspek penting yang tak ingin kamu lewatkan sebelum kamu mulai meregistrasi merekmu. Sebab, melakukan cek merek HAKI sebelum mulai mencatatkan merekmu, bisa bantu kamu menghindari potensi merekmu tertolak karena ada merek sama yang kamu tak pernah tahu sebelumnya.
Namun begitu, di balik semua aspek tersebut, terdapat mitos-mitos yang banyak beredar seputar cek merek di HAKI tersebut. Mitos-mitos ini lahir karena adanya ketidakpahaman masyarakat terkait bagaimana sebenarnya prosesi dan hakikat sebuah registrasi merek itu berlaku — khususnya di Indonesia.
Beberapa mitos-mitos tentang cek merek HAKI tersebut antara lain bisa kamu lihat pada jabaran poin-poin di bawah ini:
Perlu kamu tahu bahwa mendaftarkan akun media sosial untuk bisnis, itu sepenuhnya berbeda dari mendaftarkan merek secara formal dan legal. Walaupun kamu bisa mendaftarkan akun media sosial untuk bisnismu, bukan berarti tak ada merek yang sama yang sudah terdaftar lebih dulu dari pada milikmu.
Dengan kata lain, media sosial bukanlah sebuah aspek legalitas yang wajib — meskipun penting keberadaannya untuk kebutuhan branding bisnis dewasa ini.
Jika kamu mau merek bisnismu aman, maka kamu harus cek merek HAKI dengan cara yang semestinya, misal seperti di laman web milik Dirjen HAKI cek merek.
Mitos cek merek HAKI selanjutnya menyangkut sebuah persepsi yang mungkin masih banyak masyarakat anut hingga saat ini yakni bahwa mengecek merek cuma untuk bisnis-bisnis besar saja.
Hal ini tentu sebuah hal yang salah. Justru, melakukan pengecekan merek tak perlu menunggu bisnis kamu besar. Ketika kamu baru mulai bisnis dan sedang memikirkan nama merek, di saat itulah kamu perlu lakukan cek merek.
Selain itu, urgensi cek merek jadi penting karena bisnis-bisnis kecil yang sedang naik daun inilah yang malah rentan jadi sasaran empuk para mafia merek untuk kemudian mereka rebut mereknya karena biasanya bisnis-bisnis kecil ini masih belum merasa perlu untuk meregistrasikan mereknya.
Kata siapa?
Justru kelas atau kategorisasi merek bisa memainkan peran yang sepenting itu dalam sebuah prosesi register merek itu sendiri. Sistem kategorisasi merek terbentuk agar kamu bisa mendaftarkan merekmu di kelas yang memang sesuai dengan produk barang atau layanan jasa yang kamu miliki saat ini.
Perlu kamu ingat juga bahwa beda produk maka akan beda pula kelas mereknya. Kamu tak bisa masukkan semua produk-produkmu yang bervariasi pada satu kelas merek yang sama karena hal ini justru bakal mengurangi potensi merekmu bisa terdaftar.
Sehingga selain nama merek, kamu juga perlu cek kelas merek untuk produk-produkmu tersebut.
Di zaman yang hampir semua aspek kehidupan telah bertransformasi ke arah digital seperti sekarang, segala aspek yang kini sudah bisa jadi lebih mudah. Termasuk dalam hal cek merek.
Faktanya, saat ini melakukan cek merek tak sesusah dulu di mana banyak hal belum terdigitalisasi. Kini, kamu sudah bisa melakukan cek merek dengan lebih mudah dan murah menggunakan sarana internet dan bisa kamu lakukan di berbagai platform yang tersedia.
Jika merek yang kamu daftarkan memang ‘kebetulan’ tak ada merek lain yang serupa, maka peluangnya bisa terdaftar memang akan tinggi.
Namun bagaimana jika nyatanya ada merek lain yang serupa yang sudah terdaftar lebih dulu dan kamu tak mengetahuinya?
Maka dari itu, di sini peran cek merek bisa berfungsi untuk menanggulangi hal tersebut karena memang itulah intisari dari cek merek itu sendiri: untuk menghindari adanya merek serupa yang sudah terdaftar lebih dulu.
Mendaftarkan merek mungkin bisa jadi sebuah hal yang kompleks bagi pebisnis. Belum lagi jika kamu tambahkan mitos-mitos seperti di atas. Tapi bukan berarti kamu tak bisa menghindarinya.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa dapat informasi yang benar-benar valid soal cek merek dan registrasi merek tersebut, seperti:
Jika kamu mendapatkan kabar atau rumor yang beredar soal merek, maka jangan buru-buru percaya dulu. Kamu harus pastikan informasi tersebut salah atau benar, dengan cara melakukan cross-check informasi dari sumber-sumber yang memang terpercaya.
Seperti misalnya, cari tahu langsung dari sumber regulasinya atau dari laman web resmi milik DJKI.
Satu cara paling ampuh untuk menghindari miskonsepsi tersebut adalah dengan konsultasi langsung pada orang yang memang sudah terbukti kredibilitasnya, seperti jasa konsultan merek.
Jasa konsultan merek tak cuma akan membantumu mendapatkan fakta sebenarnya soal merek, tapi kamu juga bakal jadi tahu soal seperti apa praktik baik di lapangan tentang prosesi cek merek dan registrasi merek tersebut.
Melakukan penelusuran merek — termasuk dari segi nama, logo, dan hal terkait lainnya — jadi sebuah faktor penting untuk menunjang potensi merekmu bisa terdaftar. Tak usah takut prosesnya ribet karena saat ini kamu sudah bisa lakukannya dengan cara yang lebih mudah!
Bersama dengan alat cek merek HKI dari Mebiso, kini kamu tak perlu takut lagi proses penelusuran merekmu ribet karena alat cek merek Mebiso bisa memberimu hasil dan potensi merekmu bisa terdaftar secara real time!
Cari tahu sekarang juga sebelum terlambat!
Ya, cek merek berarti menelusuri apakah ada merek yang sama dengan milikmu. Sedangkan cek kelas merek adalah mencari tahu soal di kategori berapa produk merekmu bisa terdaftar.
Kamu bisa lakukan penelusuran merek dengan lebih mudah dengan alat penelusuran merek dari Mebiso.
Ya, agar kamu bisa mengetahui apakah ada merek yang sama dengan milikmu atau tidak.
Berbicara secara hukum maka tidak wajib, namun sejatinya hal ini penting agar merekmu bisa terproteksi secara sah dan legal.
Maka kamu harus me-rebranding atau mengganti nama merekmu tersebut agar tak sama supaya merekmu tersebut bisa kamu catatkan.