Merek Palsu yang Berbahaya Berikut Cara Pencegahannya!

Awas! Merek Palsu Rugikan Pengusaha Dengan Kemiripan Sekilas

JASAMEREK.COM – Penyebaran merek palsu sekarang ini semakin mengkhawatirkan! Tidak heran, karena zaman yang semakin canggih termasuk alat-alat untuk mendukung pemalsuan juga semakin berkembang. 

Meski begitu, tetap ada jalan agar kamu bisa selamat dari aksi kejahatan ini. Karenanya, simak penjelasan di bawah ini!

Penjelasan tentang Merek Palsu 

Kalau pengusaha sekedar terinspirasi atau menggunakan sedikit unsur merek lain untuk nama produknya apakah hal ini sudah termasuk sebagai tindak kejahatan pemalsuan?

Agar bisa mendapatkan jawaban yang paling pas, maka rujukan yang tepat adalah dari peraturan resmi tentang merek. Berdasarkan peraturannya, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sebuah merek termasuk ke dalam golongan palsu seperti penjelasan berikut. 

1. Mirip Pokoknya

Arti dari ketentuan pertama ini bukan berarti sekedar adanya kemiripan antara dua merek, namun lebih tepatnya adalah mirip pada pokoknya. Merek, bisa menjadi palsu ketika dua merek disandingkan dan ternyata memiliki persamaan pada konsep utamanya walaupun tidak sama persis. 

Persamaan ini bisa dari pilihan kata, penggunaan warna, atau pemilihan gambar-gambar utama yang menjadi satu kesatuan. 

2. Mirip Penulisan

Ada juga kondisi ketika pengusaha ingin membuat satu nama namun ternyata nama itu sudah menjadi milik pengusaha lainnya. Agar mendapatkan hasil yang baik ketika pemeriksaan, pengusaha tersebut mencatut lalu memodifikasi nama tersebut. 

Ketika hal ini terjadi, bukannya mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik, malah menjadikan alasan untuk memberikan predikat sebagai merek palsu. 

Baca juga konten ini
Cara Daftar Merek di Shopee untuk Amankan Toko Onlinemu!

3. Mirip Penyebutan

Kalau menulisnya berbeda tapi cara menyebutkannya masih sama maka hal ini juga masuk ke dalam ketentuan dalam pasal pemalsuan merek. Karenanya, mencari arti dari merekmu berdasarkan berbagai bahasa menjadi sangat penting. 

Ketahui juga, ada teknik penyebutan yang mirip meskipun seluruh penulisannya berbeda. Pemeriksa juga akan menggunakan pertimbangan ini ketika memproses merekmu. 

Contoh Kasus Pemalsuan Merek

Untuk memudahkanmu memahami kriteria pemalsuan merek, ada sebuah cerita mengenai kasus menggemparkan tentang sebuah merek yang ternyata palsu. Sekitar tahun 2022 lalu, seorang pengusaha harus berurusan dengan hukum karena merek beras!

Tepatnya, kejadian ini berlokasi di Lampung yang melibatkan seorang pemilik toko grosir. Salah satu produk yang menjadi dagangannya adalah Beras dengan merek Raja Udang. 

Tidak ada yang salah dengan merek ini karena proses pendaftarannya sudah sampai pada tahap penerbitan sertifikat. Artinya, proses pemeriksaan pemberian hak merek berjalan tanpa adanya masalah yang berarti. 

Sampai akhirnya pihak berwajib mendapatkan laporan tentang adanya peredaran Beras Raja Udang yang tidak sesuai dengan kualitas pada iklannya! Bukan hanya itu, tapi khusus di toko milik pelaku, pelanggan bisa membeli Beras Raja Udang dengan harga yang lebih miring. 

Praktis, pelaku berhasil mendapatkan keuntungan yang tinggi. Namun hal ini juga yang mengantarkannya ke jeruji besi. 

Setelah melakukan proses pemeriksaan, pihak berwajib yakin kalau Beras Raja Udang yang ada di toko pelaku bukan merupakan produksi dari pengusaha yang namanya tertulis pada sertifikat merek. 

Dengan adanya dugaan tersebut, kepolisian kemudian menangkap pemilik toko agar dapat menjelaskan indikasi merek palsu tersebut. Ternyata, hasil pemeriksaan menghasilkan petunjuk kalau pemilik tokolah yang sengaja melakukan pemalsuan merek tersebut. 

Baca juga konten ini
Cara Mengurus HKI untuk Merek di Luar Negeri secara Resmi!

Cara Mencegah Merek Palsu

Pertanyaannya, kok bisa tindakan pemilik toko tersebut masuk sebagai pemalsuan merek? 

Bukan hanya sekedar meniru nama atau konsep saja, tapi ketika kamu menempelkan nama merek kepada produk oplosan, maka ancaman pidana juga bisa menyertai karena masuk sebagai memalsukan merek. 

Dari cerita di atas, kamu sudah mendapatkan satu tips untuk mencegah tindak kejahatan merek palsu. Karena menempelkan merek resmi milik orang lain pada produkmu ternyata adalah tindakan yang salah, maka sebaiknya kamu membuat satu nama unik untuk produkmu sendiri. 

Kesalahan dari pelaku adalah karena adanya kesengajaan untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dengan memanfaatkan kesuksesan merek lain. Hal ini secara kuat telah menjadi bukti adanya niat buruk dari pelaku.

Seharusnya, ketika pelaku memiliki skill untuk memproduksi berasnya sendiri, pelaku bisa menciptakan sebuah nama untuk berasnya. Selanjutnya, kedua produk beras dengan nama yang berbeda itu bersaing di jalannya sendiri. 

Dengan begitu, pelaku tidak perlu merasakan hukuman karena merek palsu. 

Amankan Bisnis dari Pemalsuan Merek

Tahukah kamu? Satu-satunya cara untuk mengamankan bisnis dari ancaman merek palsu adalah dengan mengamankan pendaftarannya! Karenanya, mendapatkan Jasa Pendaftaran Merek yang mumpuni akan sangat membantu kesuksesan bisnismu di kemudian hari. 

FAQ

Apa Akibat Adanya Pemalsuan Merek?

Selain ancaman pidana, bagi pelaku pemalsuan merek juga bisa terbebani dengan adanya kewajiban ganti kerugian kepada pemilik merek yang asli. Hukuman ini sesuai dengan kebutuhan pemilik merek dan tindak kejahatan pelaku. 

Apakah Bukti Pendaftaran bisa Menjamin Keamanan Merek?

Sayangnya tidak, karena masih ada proses panjang setelah mendapatkan bukti pendaftaran. Terlebih, kamu perlu lebih dulu memastikan keberhasilan pemeriksaan merek tersebut. 

Baca juga konten ini
Tempat Pendaftaran Merek Dagang Paling Cocok untuk Bisnismu!

Apa Tindakan yang Paling Pas untuk Mencegah Pemalsuan Merek?

Faktanya, contoh kasus di atas bisa terjadi pada merek yang sudah terbit sertifikat. Karenanya, pendaftaran saja kurang cukup untuk memastikan keamanan merek. Kamu harus bisa memantau perkembangan dan persebaran merek baru setiap harinya agar tidak ada celah orang lain menggunakan merekmu!

DAFTAR MEREK dengan Proses KILAT - Langkah Mudah untuk Perlindungan Instan