Peniruan Merek, Tindakan Curang yang Membahayakan Bisnis

Peniruan Merek

JASAMEREK.COM – Semua orang bebas membuat mereknya sendiri. Karenanya, aksi peniruan merek juga menjadi semakin marak! Arti dari peniruan ini ketika seseorang dengan sengaja menggunakan unsur yang sama dengan merek milikmu. 

Tapi bukan hanya kompetitor saja yang bisa melakukan pelanggaran seperti ini, kamu pun berpotensi melakukannya juga. Untuk itu, perhatikan penjelasan di bawah ini agar kamu tidak menjadi korban jebakan pemalsu merek. 

Akibat Peniruan Merek

Ada alasan mengapa pemerintah melarang adanya tindakan meniru merek. Seperti bumerang, peniruan atau pemalsuan merek ini bisa meruntuhkan bisnismu dalam sekejap sesuai penjelasan di bawah ini. 

1. Hukuman

Akibat utama adanya peniruan adalah dengan mendapatkan hukuman yang setimpal. Sayangnya, hukuman ini bukan hanya untuk pelaku saja. Bagi korban pun rasanya bisa juga mendapatkan akibat buruk untuk bisnisnya. 

Macam hukumannya juga beragam. Mulai dari pembayaran ganti rugi, larangan melanjutkan kegiatan bisnis, atau bisa juga kewajiban untuk menarik seluruh produk yang terlanjur menggunakan merek tiruan. 

Tapi untuk bisnis yang menjadi korban juga bisa mendapatkan konsekuensi karena gagal mengamankan mereknya sendiri. Konsekuensi tersebut bisa berupa penurunan penjualan atau bahkan penilaian buruk dari para pelanggan sebelumnya. 

2. Kerugian 

Selain adanya hukuman dari pemerintah, kamu juga harus siap menerima kerugian akibat adanya peniruan merek. Bayangkan berapa biaya yang harus kamu korbankan untuk menarik seluruh produk yang sudah beredar?

Atau, pernahkan kamu membayangkan berapa banyak uang yang hilang akibat adanya penurunan penjualan karena maraknya merek-merek mirip dengan buatan original milikmu? 

Meskipun untung dan rugi pada bisnis menjadi hal yang sangat wajar dalam bisnis, namun menghadapi kerugian masih sangat mengerikan khususnya untuk usaha UMKM. 

3. Pembuatan Merek Baru

Bisnis sudah berkembang pesat, sudah banyak pelanggan yang mengenal produkmu, tiba-tiba kamu harus mengganti pengenal dengan sebutan merek baru. Kira-kira berapa lama lagi waktu yang kamu perlukan untuk membangun merek baru tersebut?

Faktanya, membangun sebuah merek baru bukan sebuah perkara yang mudah. Bahkan bisa saja pengusaha perlu waktu bertahun-tahun untuk bisa mengenalkan bisnisnya. 

Belum lagi dengan adanya proses pemeriksaan panjang untuk perlindungan merek. Tentu mengulang seluruh proses dari awal akan memakan waktu dan biaya yang besar. 

Penyebab Peniruan Merek

Kira-kira apa yang menyebabkan maraknya penyebaran merek-merek palsu tersebut? Jangan dulu buru-buru menyalahkan pemerintah, karena masih ada penyebab lain yang mungkin belum kamu pahami seperti yang ada di bawah ini. 

1. Merek yang Terlalu Umum

Alasan pertama adalah karena merek yang kamu gunakan ternyata tidak memiliki daya pembeda yang kuat. Bukan hanya dari unsur merek saja, tapi juga dari kualitas dan keunikan produkmu. 

Dengan bertambahnya orang-orang yang mengenal merekmu, akan semakin tinggi pula celah untuk memalsukannya. Tapi kalau kamu sudah berhasil menonjolkan satu keunikan dan perbedaan dengan produk lainnya, maka potensi pemalsuan tersebut bisa semakin mengecil. 

2. Abai Terhadap Keamanan Merek

Banyak sekali contoh kasus merek tiruan yang muncul justru karena pengusaha sendiri abai terhadap keamanan mereknya. Faktanya, meskipun kamu sudah berhasil mendapatkan perlindungan merek, peniruan merek ini masih tetap bisa menghantui. 

Bukan karena pemerintah yang kurang mumpuni dalam melindungi bisnis di Indonesia, namun pengusaha juga memiliki kewajiban untuk mengamankan mereknya sendiri. 

Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengamankan merek ini, salah satunya adalah dengan menghalangi kemunculan merek-merek yang berpotensi menjadi peniru. Dengan begitu, bisnismu akan tetap menjadi satu-satunya yang mendapatkan perlindungan dari negara. 

Cara Mencegah Merek Ditiru

Untuk bisa mempertahankan predikat sebagai satu-satunya bisnis yang mendapatkan perlindungan, cara-cara ini bisa kamu terapkan pada bisnismu. 

1. Memilih Sebuah Nama Unik

Upaya pertama adalah dengan memilih sebuah nama unik yang kuat. Karena sebagai langkah pertama, pastinya kamu perlu pelengkap untuk menjalankan tips pertama ini. Setelah berhasil mendapatkan sebuah nama yang kuat, pastikan pelanggan sudah benar-benar mengenal produkmu. 

2. Memantau Merek Baru

Akan lebih kuat lagi ketika kamu bisa meluangkan waktu untuk terus memantau kemunculan merek-merek baru. Cara ini memberikanmu kesempatan untuk menyampaikan keberatan atas merek baru tersebut.

Dengan begitu, DJKI bisa mendapatkan pertimbangan tambahan sehingga kamu bisa tetap menjadi pemilik merek satu-satunya. 

Lawan Peniru dengan Surat Keberatan!

Tapi kalau suatu hari kamu mendapatkan tuduhan sebagai peniruan merek milik orang lain kamu tidak perlu panik. Lawan anggapan tersebut dengan Surat Keberatan Merek yang berkualitas melalui ahlinya!

FAQ

Kapan Pengusaha Perlu Upaya Mengamankan Merek?

Sejak pertama kali menemukan sebuah nama untuk produk, hingga merek berhasil mendapatkan perlindungan dan sepanjang bisnis masih berjalan. 

Apa yang Perlu Pengusaha Lakukan Ketika Ada Tindakan Peniruan?

Ketika pertama kali menemukan merek yang mirip, kamu bisa langsung mengirimkan surat tertulis berisi pertimbangan untuk menggagalkan pemberian perlindungan merek tersebut. 

Selanjutnya, surat darimu bisa menjadi bahan pemeriksaan DJKI untuk meminta penjelasan lebih lanjut dari pemilik merek yang mirip tersebut. 

Bagaimana Proses Penentuan dari Adanya Peniruan?

Tidak langsung menindak para peniru, DJKI akan membuka kesempatan untuk pelaporan lebih dulu, berikutnya juga ada tanggapan atau jawaban dan barulah DJKI memberikan keputusan finalnya mengenai adanya tindak peniruan atau tidak.

Artikel Terkait
Merek Palsu yang Berbahaya Berikut Cara Pencegahannya!

Merek Palsu yang Berbahaya Berikut Cara Pencegahannya!

Daftar Merek Online Bebas Antri, Tanpa Ribet Tinggal Terima Beres