Mengenal Rahasia Dagang, Dasar Hukum dan Cara Melindunginya

Di dalam sebuah hak kepemilikan kreatif seperti HKI, terdapat satu varian jenis kepemilikan intelektual yang eksistensinya tak kalah erat dengan bisnis. Kepemilikan intelektual ini bernama rahasia dagang. 

Realitas dari rahasia dagang ini sendiri memang sangat dijaga erat keberadaannya. Hal ini lantaran rahasia dagang ini bisa menentukan keberlanjutan sebuah usaha yang sedang berjalan. Tak ayal, berlandaskan hal ini maka rahasia perdagangan jadi sebuah konteks yang menarik untuk kita bahas.

Bagaimanakah serba-serbi kupasan dari rahasia dagang ini?

Mari kita gali dan ulas secara komprehensif terkait rahasia dagang ini di dalam jabaran artikel berikut ini!

Rahasia Dagang di Indonesia

Sebagai salah satu perusahaan minuman kelas kakap di dunia, Coca-Cola memiliki rasa yang khas yang tak akan bisa kamu temukan dalam produk minuman-minuman bersoda lainnya. Keunikan rasa ini tentunya berasal dari resep yang selalu dijaga ketat keberadaannya agar tidak sampai bocor ke permukaan.

Hal serupa juga dimiliki oleh salah satu brand makanan cepat saji seperti KFC. Brand KFC sangat menjaga ketat campuran rempah-rempah yang terdapat dalam bumbu adonannya yang membuat ayam goreng KFC jadi punya cita rasa khas tersendiri yang membedakannya dari ayam goreng cepat saji yang lain.

Setiap bisnis pasti punya trik, resep, atau caranya tersendiri dalam menggaet keuntungan. Namun tak semua bisnis bersedia membeberkan rahasia tersebut ke publik. Nah sebuah kerahasiaan bisnis yang sangat terjaga ketat inilah intisari dari rahasia dagang itu sendiri.

Sehingga kalau kita ubah deskripsi-deskripsi di atas menjadi sebuah definisi artian yang lebih singkat berdasarkan regulasi, maka rahasia dagang adalah sebuah detail informasi baik dalam hal teknologi atau bisnis yang keberadaannya sangat terjaga ketat karena punya nilai ekonomi bagi bisnis atau pemilik rahasia tersebut.

Karena eksklusifitasnya tersebut, rahasia dagang di sini jadi salah satu bagian penting dari kepemilikan intelektual di Indonesia. Tentunya, karena termasuk dalam salah satu aset intelektual, maka rahasia dagang perlindungannya juga berdasarkan aturan rahasia dagang sendiri yang memang khusus mengatur soal hal tersebut.

Kamu juga mungkin akan bertanya-tanya: apakah rahasia dagang ini perlu untuk kita daftarkan seperti halnya aset intelektual yang lain di Indonesia?

Jika merujuk pada DJKI, maka registrasi rahasia dagang (yang selanjutnya disebut RD) sebenarnya bukan aset intelektual yang perlu didaftarkan agar kamu bisa dapat hak rahasia dagang. Hal ini karena sifat RD yang rahasia tersebut sehingga tak perlu kamu catatkan.

Lebih lanjut, RD ini sendiri juga punya ruang lingkup proteksinya sendiri. Ruang lingkup ini meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh publik.

Oleh karenanya, jika misal kamu memiliki sebuah informasi yang kamu jaga ketat kerahasiaannya meliputi ruang lingkup tersebut dan sesuai dengan definisi RD di atas, maka info tersebut sudah bisa termasuk dalam sebuah kerahasiaan bisnis. 

Selanjutnya, sebagai seorang pemilik atas informasi kerahasiaan bisnis tersebut, kamu bakal punya hak istimewa atas rahasia bisnis tersebut. Hak istimewa yang tercantum dalam aturan RD ini terdiri dari:

1. Menggunakan sendiri rahasia bisnis yang kamu punya;
2. Memberikan Lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia bisnis atau mengungkapkan rahasia bisnis itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial.

Dasar Hukum Rahasia Dagang

Tak hanya secara internasional, kerahasiaan bisnis juga jadi salah satu objek aset intelektual yang telah terlindungi secara legal di Indonesia. 

Berbicara dalam konteks regulasi nasional, maka di sini kerahasiaan dagang tersebut telah termaktub pengaturannya sedemikian rupa di dalam UU/30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (UU Rahasia Dagang).

Landasan legal inilah yang bakal jadi barometer utama atas segala pelaksanaan RD yang ada di Indonesia. Pengaturan utama yang termaktub dalam regulasi ini tak terbatas hanya pada definisi saja, melainkan juga pada ruang lingkup, pengalihan hak, pelanggaran, hingga sanksi-sanksi pidana atas pelanggaran tersebut.

Cara Melindungi Rahasia Dagang

Walaupun memang rahasia bisnis tak mensyaratkan adanya pencatatan ke DJKI, kamu tetap harus mendedikasikan diri untuk melindungi RD ini dalam bisnismu.

Caranya adalah dengan membuat perjanjian kerahasiaan yang memang khusus mengatur soal penggunaan RD ini dalam bisnis, termasuk dalam hal keberhakan karyawan atas RD tersebut dan bagaimana cara penyelesaiannya jika sewaktu-waktu terjadi pelanggaran.

Selain itu, berdasarkan UU tersebut, kalau kamu mengalihkan hak atas RD tersebut atau melisensikan RD tersebut ke pihak lain maka di sini kamu musti lakukan pencatatannya ke DJKI agar dapat proteksi yang lebih maksimal atas hal tersebut.

Beberapa tips berikut bisa kamu terapkan dalam membuat perjanjian kerahasiaan bisnis tersebut:

1. Objek Perlindungan

Hal pertama yang harus kamu perhatikan tentunya adalah tentang rahasia bisnis itu sendiri sebagai objek yang kamu buat perjanjiannya. Pastikan kamu masukkan secara detail terkait ruang lingkup apa saja yang termasuk ke dalam rahasia bisnis ini dan jangan sampai ada yang terlewat.

2. Pihak Terlibat

Selanjutnya, kamu juga harus jabarkan secara detail terkait siapa saja para pihak yang bakal terlibat di dalam perjanjian kerahasiaan ini. 

3. Ruang Lingkup Penggunaan

Kalau kamu mau melisensikan rahasia bisnismu tersebut, maka pastikan kamu juga memasukkan bagaimana ruang lingkup penggunaan dari rahasia bisnis itu sendiri. Hal ini juga mencakup apa yang boleh dan apa yang tidak boleh pihak kontra lakukan terkait rahasia bisnis tersebut.

4. Penyelesaian Sengketa

Di dalam sebuah perjanjian sangat penting untuk memasukkan cara penyelesaian sengketa karena kita tak tahu hal apa saja yang bisa terjadi ke depannya. Oleh sebabnya, kamu perlu masukkan juga bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut jika sewaktu-waktu terjadi sebuah pelanggaran atas rahasia bisnis tersebut dari salah satu pihak.

Eksistensi Merek yang Juga Tak Kalah Penting!

Keberadaan informasi terkait kerahasiaan bisnis memang jadi salah satu hal krusial dalam sebuah bisnis. Tanpa informasi-informasi rahasia tersebut, maka akan sulit — bahkan mustahil — bagi bisnis kita untuk bisa bertahan di tengah era persaingan yang makin kompetitif. Sehingga, memberikan proteksi atas informasi tersebut haruslah jadi sebuah prioritas setiap pebisnis.

Hal lain yang juga tak kalah penting untuk kamu perhatikan adalah masalah merek. Tanpa merek, bisnismu bakal kesulitan menentukan jati dirinya dan menjangkau setiap calon pelanggan targetmu. Untuk itulah, memberikan perlindungan terhadap merek juga bakal memainkan peran penting dalam keberlangsungan bisnismu.

Sebelum terlambat, mari lindungi merek bisnismu dari sekarang!

Percayakan segala kebutuhan pendaftaran merek bisnismu kepada para ahli profesional dari Jasa Merek dan dapatkanlah layanan terbaik untuk segala kebutuhan merek bisnismu!

FAQ

Bagaimana artian sederhana dari kerahasiaan dagang?

Rahasia dagang ialah sebuah detail informasi baik dalam hal teknologi atau bisnis yang keberadaannya sangat terjaga ketat karena punya nilai ekonomi bagi bisnis atau pemilik rahasia tersebut.

Apakah rahasia bisnis perlu terdaftar?

Rahasia bisnis/dagang bukan aset intelektual yang perlu didaftarkan agar kamu bisa dapat hak rahasia dagang. Hal ini karena sifatnya yang rahasia tersebut sehingga tak perlu kamu catatkan.

Dimana bisa melakukan pendaftaran perjanjian rahasia bisnis?

Untuk pendaftaran perjanjian terkait rahasia bisnis, kamu bisa mendaftarkannya ke DJKI.

Bagaimana dasar hukum atas kerahasiaan bisnis?

Aturan kerahasiaan dagang telah termaktub pengaturannya sedemikian rupa di dalam UU/30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang

Bagaimana ruang lingkup dari rahasia bisnis?

Ruang lingkup rahasia bisnis meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh publik.