Pentingnya Memahami Etiket Merek Sebelum Registrasi Merek

Etiket Merek

Pada mekanisme registrasi maupun pencatatan merek, pengusaha harus mengikuti setiap alurnya sehingga merek dapat berhasil tercatat. Tidak terkecuali pemahaman mengenai etiket merek yang menjadi aspek krusial pada prosedur registrasi merek

Etiket merek adalah elemen yang tidak bisa dipisahkan dari seluruh rangkaian registrasi merek. Setiap pengusaha yang ingin registrasi merek bisnis tentu harus melewati prosedur ini. Mengapa penting, karena akan jadi penentu apakah merek berhasil daftar atau gagal. 

Pebisnis pemula mungkin bingung, sebenarnya seperti apa wujud dari etiket merek. Lalu, kenapa elemen ini krusial serta wajib pebisnis ketahui sebelum registrasi merek. Yuk, kita jabarkan bersama-sama!

Apa Itu Etiket Merek

Kalau membahas tentang registrasi merek, kamu pastinya bakal sering mendengar istilah etiket merek. Seperti penjelasan pada bagian awal tadi, elemen ini sangat krusial, serta kamu wajib melewatinya saat registrasi bisnis ke DJKI. 

Gampangnya, etiket merek adalah contoh merek yang hendak kamu registrasikan. Lebih mudahnya lagi, komponen dari merek bisnis yang kamu punya, yang wajib kamu lampirkan saat registrasi merek. 

Faktanya, tidak sedikit pengusaha ᭸ terutama pemula yang tidak paham betul akan urgensi etiket merek. Padahal, elemen ini menjadi komponen yang turut berpengaruh pada tingkat keberhasilan registrasi merek. 

Etiket Merek terhadap Keberhasilan Registrasi Merek

Jadi, sebesar apa sih pengaruh etiket merek terhadap kesuksesan registrasi merek? Ketika mengajukan registrasi merek, kamu harus mengisi formulir. Dalam formulir itu, ada salah satu poin yang menyebutkan kamu harus menyertakan sampel merek yang ingin kamu daftarkan. 

Pada saat inilah, setiap pengusaha harus memastikan kalau sampel merek tadi benar, tidak boleh ada kesalahan sekecil apapun. Ini sudah pasti bukan tanpa alasan, ya, karena sampel alias etiket merek ini perannya adalah menjamin eksistensi serta orisinalitas merek yang kamu registrasikan. 

Sebagai pemilik, sudah pasti kamu harus yakin betul bahwa semua komponen pada merek sudah sesuai dengan etiket yang nantinya kamu kirimkan. Gambaran mudahnya, komponen ini misalnya jenis serta bentuk huruf yang kamu gunakan, ornamen maupun visual dalam merek, hingga warna. 

Jangan lupa, ini juga termasuk merek yang memakai bahasa asing, komponen angka serta huruf yang tidak familiar. Berikan pula arti serta maknanya pada etiket merek, supaya tidak berisiko salah sebut atau keadaan lain yang membuat merek gagal daftar. 

Lalu, apakah komponen merek saja yang harus pengusaha perhatikan pada etiket merek? Tentu tidak. Aspek lain yang tak kalah penting yaitu bagaimana pengusaha memposisikan merek tersebut pada layanan serta produk. Karena DJKI turut meminta melampirkan sampel peletakan merek pada layanan serta produk barang.

Contoh Etiket Merek

Perlu kamu ketahui, tahapan pengisian etiket merek menjadi yang paling membingungkan dari seluruh alur registrasi merek. Tidak jarang, pengusaha salah melakukan pengisian data yang membuat informasi pada formulir keliru. 

Jika begitu, merek yang kamu daftarkan besar kemungkinan bisa gagal daftar. Pasti kamu tidak ingin mengalami hal tersebut, bukan? Solusinya, coba perhatikan bagaimana mengisi etiket merek pada pembahasan ini. Berikut tiga komponen penting yang tidak boleh luput dari perhatian saat kamu registrasi merek: 

1. Format Berkas Merek

Pertama, pastikan kamu cermati format berkas merek sebelum mengirimkan ke DJKI. Ini karena format berkasnya sudah ada ketentuannya, sehingga kamu tidak bisa mengunggah berkas dengan format yang tidak sesuai. Biasanya DJKI mengharuskan unggahan berkas dalam format .JPG.

2. Mewakili

Kemudian, komponen merek yang kamu gunakan harus mampu mewakili merek yang ada pada produk maupun layanan yang kamu tawarkan. Mudahnya, merek yang rencananya mau kamu registrasikan dalam etiket merek harus mampu menggambarkan layanan serta produk yang beredar di pasar. 

3. Hindari Memakai Simbol Asing

Apa maksudnya simbol asing? Maksudnya, berbagai simbol yang sering kali pengusaha gunakan untuk merepresentasikan merek bisnis. Beberapa contoh simbol asing yang sering muncul pada merek, misalnya R, C, juga ™

Artinya, pengusaha harus memastikan kalau merek yang mereka daftarkan tidak memiliki simbol maupun tambahan lain. Ini terutama untuk seluruh komponen asing yang tidak ada hubungannya dengan elemen utama merek. 

Pertanyaannya, bagaimana jika merek bisnis tidak punya bentuk lain? Misalnya hanya kata serta nomor tanpa visual? Regulasinya adalah tetap mengetikkan merek sesuai ketetapan DJKI. Contohnya, jenis hurufnya yaitu Times New Roman (TNR), cetak tebal (bold), juga unggah dalam format .JPG. 

Kalau merek bisnismu hanya berupa angka maupun kata, contoh penulisannya bisa kamu cermati seperti berikut:

Misalnya, merek bisnismu adalah KOPI28. Perhatikan, pada etiket merek, penulisan merek bisnis yang mau kamu registrasikan ini menjadi: KOPI28. 

Jenis hurufnya adalah Times New Roman, penulisan dengan kapital, serta pakai cetak tebal.

Teliti Sebelum Registrasi!

Registrasi merek bisnis sebenarnya tidak rumit, asalkan kamu tahu bagaimana melewati setiap alurnya. Terutama saat mengisi formulir etiket merek. Ini sebabnya, kamu wajib teliti sebelum registrasi. Cek semua elemen merek yang kamu punya, pastikan sesuai peraturan DJKI, baik cara penulisan serta format unggah berkas. 

Selain itu, semua merek termasuk elemen yang kamu pakai pada merek tersebut harus asli, tidak jiplakan dari merek lain yang sudah lebih dulu ada. Kenapa? Karena kalau ada satu saja komponen merek bisnismu yang sama seperti merek sudah terdaftar, pasti potensi merek kamu gagal registrasi atau memperoleh penolakan juga besar. 

Jika begitu, DJKI akan meminta kamu untuk memperbaiki maupun mengubah komponen yang sama tadi. Setelahnya, kamu sudah pasti harus mengulang prosedur registrasi merek dari awal lagi. Beberapa pengusaha menganggap ini cukup merepotkan, karena mekanisme registrasi merek yang memang tidak sebentar. 

Oleh karena itu, kamu harus memastikan orisinalitas merek sebelum pengajuan daftar. Cukup cek merek terdaftar secara daring, masukkan komponen merek yang ingin kamu telusuri. 

Kamu juga bisa memanfaatkan layanan Jasa Merek tepercaya supaya lebih mudah. Pastikan mencari yang punya banyak layanan, ya, seperti Cetak Sertifikat Merek.

FAQ

1. Etiket merek adalah apa?

Merupakan sampel maupun contoh komponen dari merek yang mau kamu registrasikan pada DJKI.

2. Mengisi etiket merek bagaimana?

Perhatikan format berkas yang harus kamu unggah, pastikan sesuai. Tidak cuma itu, kamu pun wajib memastikan kalau sampel serta komponen mewakili seluruh merek. Terakhir, sebaiknya hindari memakai simbol asing pada merek saat daftar.

3. Merek saya tidak ada visualnya, bagaimana mengisi sampel etiketnya untuk DJKI?

Tuliskan merek menggunakan jenis huruf Times New Roman, berikan cetak tebal atau bold

4. Etiket merek apakah penting?

Sangat penting. Elemen ini pun menentukan apakah merek berhasil daftar atau tidak.

5. Apakah perlu cek merek sebelum registrasi?

Perlu. Supaya kamu tahu apakah merek kamu sudah ada yang punya atau belum. Baik secara menyeluruh maupun salah satu komponen dalam merek lolos daftar. Cek merek lebih mudah pakai Mebiso.

Artikel Terkait
Biaya Pendaftaran Logo Terbaru, Pengusaha Wajib Tahu!

Biaya Pendaftaran Logo Terbaru, Pengusaha Wajib Tahu!

PNBP Pendaftaran Merek: Biaya dan Prosedurnya untuk Disimak

PNBP Pendaftaran Merek: Biaya dan Prosedurnya untuk Disimak

DJKI Cek Merek: Panduan Lengkap Pastikan Bisnis Terlindungi

DJKI Cek Merek: Panduan Lengkap Pastikan Bisnis Terlindungi

Mudah! Ini Cara Daftar Merek di TikTok Shop

Mudah! Ini Cara Daftar Merek di TikTok Shop

Mengenal Kelas Merek DJKI dan Cara Menentukannya!

Mengenal Kelas Merek DJKI dan Cara Menentukannya!

Mau Cek Merek di Mebiso? Ini Panduan Lengkapnya

Mau Cek Merek di Mebiso? Ini Panduan Lengkapnya