JASAMEREK.COM – Mau daftar hak paten merek? Tunggu dulu, karena dengan menyebut seperti ini kamu justru bisa keliru dalam memproses pengajuannya! Untuk menghindari kesalahan fatal tersebut, cek tipsnya pada artikel di bawah ini.
Para pengusaha banyak yang menggunakan istilah ini untuk merujuk pada serangkaian proses meresmikan nama bisnis kepada instansi yang berwenang. Meskipun sudah menjadi istilah yang populer di kalangan para pebisnis, nyatanya penyebutan istilah hak paten merek kurang tepat.
Hal ini karena di dunia perlindungan kekayaan intelektual, istilah tersebut berasal dari dua jenis KI yang berbeda. Pertama adalah hak paten lalu berikutnya adalah hak merek.
Karena bersumber dari dua jenis yang berbeda, maka konsekuensi, proses, dan juga persyaratannya juga berbeda. Hak paten hanya berkaitan dengan teknologi-teknologi baru yang harus bisa kamu buktikan kebaruannya.
Dengan begitu, proses pemeriksaan yang akan kamu hadapi hanya berfokus pada pembuktian tentang kebaruan dari sebuah teknologi tersebut. Sedangkan hak merek berkaitan dengan penggunaan unsur-unsur unik yang fungsi utamanya adalah untuk membedakan sebuah produk.
Bukan lagi untuk membuktikan kebaruan sebuah teknologi, namun kamu perlu membuktikan adanya perbedaan unsur dalam produkmu itu dengan produk yang sudah ada sebelumnya.
Namun, karena sudah menjadi sebuah istilah yang populer, maka dalam artikel ini kamu bisa mengartikan hak paten merek sebagai sebuah proses perlindungan sebuah merek.
Ada beberapa level yang harus kamu lewati untuk berhasil mendapatkan sebuah bukti perlindungan yang resmi. Penjelasan tentang beberapa level itu ada di bawah ini.
Level paling pertama untuk bisa mendapatkan bukti patennya sebuah merek adalah dengan mendapatkan akses menuju aplikasi khusus merek. Sebagai level pertama, maka data-data yang kamu masukkan hanya sebatas data-data pribadi.
Paling penting adalah email yang saat ini masih kamu gunakan. Apalagi nantinya kamu akan mendapatkan password untuk bisa masuk ke dalam aplikasi permohonannya melalui email.
Jadi, usahakan kamu sudah memasukkan data yang tepat sekaligus email yang masih kamu gunakan saat ini.
Setelah mendapatkan akses, kamu bisa menuju level berikutnya yaitu dengan memasukkan akses tersebut ke dalam aplikasi yang akan kamu gunakan untuk mengajukan hak paten merek.
Ketika berhasil masuk ke dalam aplikasi merek, kamu akan menemukan berbagai menu yang nantinya bisa kamu manfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Tapi, karena saat ini tujuanmu adalah mendapatkan bukti perlindungan hak, maka gunakan menu “tambah”.
Level berikutnya kamu sudah memasuki proses memasukkan data merek ke dalam aplikasi. Tidak perlu khawatir, karena sambil memasukkan data sistem akan memandu alurnya.
Jadi yang perlu kamu lakukan pada tahap ini adalah menyiapkan isian data secara tepat lalu ikuti alur yang ada pada sistem. Jangan lupa juga, sebelum bisa melanjutkan pada proses pengiriman permohonan kamu juga harus sudah membayarkan biaya pendaftaran hak paten merek.
Level terakhir yang akan kamu lalui adalah proses mendapatkan bukti pengajuan secara resmi yang sudah terdapat tanda tangan dan juga stempel DJKI. Kalau sudah mendapatkan dokumen ini, artinya permohonanmu sudah selesai dan akan masuk pada proses pemeriksaan.
Ingat, jangan buru-buru menyelesaikan permohonan kalau kamu belum mendapatkan dokumen resmi ini pada aplikasi merek.
Kalau kamu masih khawatir melakukan kesalahan fatal pada proses pengajuannya, maka kamu bisa mencoba alternatif Jasa Paten Merek. Dengan begitu, kamu hanya perlu menunggu tim ahli mengirimkan bukti pengajuan resmi setelah kamu membayarkan biaya hak paten merek.
Ingat, setelah berhasil mendapatkan bukti resmi, kamu masih harus menjaga merek tetap aman apalagi dari laporan penolakan! Jadi, tetap sigap pertahankan hak paten merek dengan menangkal usulan penolakan merek akan menjadi sebuah langkah cerdas.
Untuk menghindari adanya kesalahan proses pengajuan walaupun kamu sudah menggunakan bantuan ahli, sebaiknya mulai saat ini kamu sudah menyebutkan hak paten dan juga hak merek secara terpisah.
Mudahnya, paten adalah untuk teknologi baru, sedangkan merek adalah untuk identitas bisnis baru.
Pertama, kamu bisa menderita kerugian karena membayarkan biaya pendaftaran yang salah. Biaya pendaftaran kedua jenis KI ini berbeda dan hanya bisa kamu bayarkan sesuai dengan permohonannya saja.
Misalnya, ketika yang ingin kamu proses adalah perlindungan identitas bisnis, namun pembayaran biayanya adalah untuk perlindungan teknologi, maka pembayaran yang sudah kamu lakukan itu akan hangus.
Kamu, tidak bisa meminta kembali uang yang sudah kamu bayarkan dan justru harus melakukan pembayaran ulang untuk pengajuan yang tepat.
Bisa, sepanjang kamu memiliki kedua objek perlindungan sesuai dengan ketentuan kedua jenis KI tersebut. Misalnya, kamu menjalankan bisnis di bidang teknologi yang ternyata masuk dalam kriteria teknologi baru menurut DJKI.
Tentunya, untuk memberikan nama terhadap produk bisnismu itu kamu memerlukan merek. Dengan begitu kamu bisa mendaftarkan kedua jenisnya melalui aplikasi masing-masing.