JASAMEREK.COM – Salah menentukan pilihan untuk daftar merek bisa berakibat fatal! Contohnya seperti ketika menentukan kelas merek 1 sebagai pilihan untuk kelompok produkmu. Agar kamu bisa memanfaatkan dengan maksimal pilihan kelompok ini, pahami dulu penjelasan tentang kelas merek secara spesifik pada artikel berikut.
Dalam sistem perlindungan merek ada kelompok-kelompok berdasarkan karakter dan proses pembuatan suatu produk. Setidaknya ada 45 kelompok yang harus kamu kenali masing-masing karakter dan juga jenis-jenis produk yang ada di dalamnya.
Penamaan masing-masing kelompok tersebut adalah kode kelas yang kemudian terdapat tambahan angka di belakangnya. Berikut ini adalah fungsi adanya pengaturan kelas tersebut.
Fungsi yang pertama adalah sebagai sistem klasifikasi. Di dalam aturan tentang merek, terdapat larangan tentang kesamaan konsep untuk “produk/jasa sejenis”. Pengertian sejenis ini bisa menjadi sangat luas apabila DJKI tidak memberikan batasan secara spesifik.
Karenanya, perlu ada klasifikasi merek untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai arti sejenis tersebut. Alhasil, setelah adanya pengelompokan 45 kelas, maka larangan tersebut secara lebih mudah bisa kamu artikan sebagai produk/jasa yang berada di kelas yang sama atau kelas yang berkaitan.
Dengan begitu, proses pemeriksaan untuk menentukan adanya pelanggaran merek atau tidak sekarang mengacu pada masing-masing kelompok kelas merek.
Selain memudahkan pemeriksa untuk melakukan penilaian, adanya sistem pengelompokan ini juga bisa memudahkan pebisnis yang berencana melindungi mereknya.
Misalnya, ketika kamu berencana untuk mendaftarkan nama untuk kelas merek 1. Sebelum benar-benar mengirimkan permohonan, kamu bisa melakukan penilaian secara pribadi lebih dulu.
Caranya, dengan membaca nama-nama jenis barang kelas merek 1 dan membandingkannya dengan nama produk pilihanmu. Berikutnya adalah menghindari nama-nama yang berkaitan atau justru persis dengan yang terdapat di dalam jenis barang tersebut.
Hal ini karena selain larangan penggunaan nama yang sama untuk produk/jasa sejenis, ada juga larangan penempelan nama merek yang terlalu berkaitan dengan produknya.
Dengan adanya pengaturan tentang kelompok ini, sebenarnya pengusaha juga bisa mendapatkan keuntungan yang lain. Contohnya yang berkaitan dengan referensi pemilihan nama.
Karena adanya batasan atau larangan penggunaan nama yang mirip, maka pilihan nama untuk merek juga akan semakin sedikit. Tapi, karena aturan ini hanya berlaku untuk kelas yang sama, maka kamu hanya perlu melihat atau menilai dari kelompok yang sama saja.
Ketika kamu menemukan seorang pebisnis lain sudah menggunakan nama pilihanmu tapi bukan untuk perlindungan kelas yang sudah kamu incar, maka kamu masih bisa mengajukan perlindungan untuk kelas merek 1.
Setelah mengetahui tentang alasan dan juga fungsi mengenai pengelompokan tersebut, sekarang saatnya kamu mengetahui lebih lanjut tentang kelas merek secara spesifik.
Menurut penjelasan dalam sistem klasifikasi dari DJKI, kelas ini fokusnya adalah untuk perlindungan produk-produk berbahan kimia. Karena produk dengan bahan dasar kimia ini sangat banyak, maka kamu melihat lebih lanjut tentang karakter produk lainnya.
Meskipun berbahan dasar kimia, namun jangan gunakan ciri ini sebagai satu-satunya alasan untuk memilih kelas merek 1. Lihat dulu contoh produk kelas merek 1 dan sesuaikan dengan produk yang akan kamu daftarkan tersebut.
Misalnya, di dalam kelas yang sama terdapat bahan kimia yang tujuannya adalah untuk keperluan perkebunan seperti pupuk. Ada juga bahan kimia yang tujuannya adalah untuk keperluan pemadam kebakaran.
Untuk memudahkanmu membuat keputusan, kamu bisa menuliskan seluruh ciri-ciri dan kegunaan dari produkmu tersebut, lalu masukkan kata kuncinya ke dalam mesin pencarian kelas.
Selanjutnya, cocokkan kembali hasil pencariannya berdasarkan penjelasan kelas yang ada pada bagian atas. Dengan begitu, alternatif kelas yang bisa kamu pilih akan semakin mengerucut dan spesifik.
Bahaya kesalahan pemilihan kelas merek 1 adalah kamu justru bisa kehilangan hak di kelas yang seharusnya! Karena itu, untuk penentuan kelas secara mudah dan tepat, mulai manfaatkan fitur canggih untuk Cek Kelas. Setelahnya, bawa hasil penentuan kelasmu tersebut kepada ahlinya untuk Daftar Paten Merek.
Bisa, sepanjang kamu benar-benar menjalankan bisnis di bidang tersebut. Terkadang, para pengusaha juga mendaftarkan merek di beberapa kelas karena menilai kelas-kelas ini masih berkaitan dengan bisnis utamanya sehingga menutup celah kompetitor memiliki hak perlindungan di kelas manapun.
Kamu bisa kehilangan hak di kelas yang seharusnya, apalagi kalau sudah ada kompetitor yang lebih dulu mendapatkan hak perlindungan di kelas tersebut. Selain itu, DJKI juga bisa mengirimkan kabar tentang penolakan merek kalau kamu keliru menentukan kelompok yang sesuai.
Untuk lebih mudah menentukan kelas secara tepat, kamu harus paham lebih dulu mengenai fokus bisnismu. Apakah bergerak di bidang penjualan produk secara langsung atau justru bisnis utamanya berupa layanan?
Berikutnya, buatlah daftar mengenai bahan baku dan juga penggunaan dari produk. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan referensi kelas yang paling sesuai untuk bisnismu.