Perbedaan hak cipta dan hak kekayaan industri seringkali membuat bingung banyak orang. Ya, bahkan bagi pelaku usaha dan kreator yang sudah lama berkecimpung di bidangnya pun belum tentu dapat memahaminya secara gamblang.
Padahal, keduanya memiliki landasan hukum, perlindungan, dan objek yang sangat berbeda. Bila salah paham, kamu bisa terjebak dalam konflik hukum atau kehilangan hak atas karya dan inovasi yang telah kamu ciptakan.
Kendati berada di bawah payung hak kekayaan intelektual, keduanya berjalan di jalur masing-masing. Nah, guna memahami hal ini, mari kita kupas perbedaan hak cipta dan hak kekayaan industri secara lebih lengkap.
Pendaftaran Hak Cipta Gagal? Bisa Jadi Salah Pilih Jasa!
Banyak layanan yang menjanjikan kemudahan, tapi tidak semua memberikan perlindungan maksimal. Ketahui cara memilih jasa pendaftaran hak cipta yang benar agar tidak salah langkah!Lihat Panduannya di Sini!!
Ketidaksamaan dari keduanya dapat dilihat dari watak hukum masing-masing. Untuk lebih jelasnya, inilah perbedaan hak cipta dan hak kekayaan industri beserta contohnya yang dapat kamu pahami dalam beberapa aspek sebagai berikut:
Perbedaan hak cipta dan hak kekayaan industri yang pertama ialah dari segi cara kerja perlindungannya. Hak cipta merupakan perlindungan nyata yang sudah terbalut dalam karyamu begitu kamu menciptakannya. Tak perlu pergi ke kantor hukum untuk mengurusnya, hak cipta sudah otomatis ada dan siap menjaga karyamu dari penjiplakan.
Sebaliknya, hak kekayaan industri butuh proses resmi dan pengesahan secara hukum. Entah itu merek dagang, paten, desain industri, maupun indikasi geografis, semuanya harus melewati proses pendaftaran sah lewat DJKI. Tanpa sertifikat resmi ini, siapa pun bisa saja memakai atau mengklaim inovasi bisnismu.
Hak cipta lebih menyentuh sisi artistik dan ekspresif. Ini berguna dalam melindungi karya seni secara keseluruhan, entah itu bentuk konvensional maupun digital. Namun, yang dilindungi bukanlah idenya, melainkan bentuk konkret dari ekspresi tersebut. Contohnya tulisan atau video.
Berbeda dengan itu, hak kekayaan industri justru hadir guna memberi pelindung bagi hasil karya yang punya nilai komersial tinggi. Contohnya, logo brand, formula inovatif, desain botol minuman yang estetik, atau teknologi mesin pertanian, semua itu masuk kategori kekayaan industri.
Perbedaan hak cipta dan hak kekayaan industri terdapat pada masa berlakunya. Hak cipta dikenal royal dalam memberi waktu perlindungan. Waktu yang diberlakukan ialah sepanjang hidup pencipta, hingga tujuh puluh tahun setelahnya. Jadi bahkan ketika penciptanya sudah tiada, karyanya tetap bisa menghasilkan royalti bagi ahli waris dalam jangka waktu lama.
Sedangkan hak kekayaan industri punya batasan waktu yang lebih ketat. Paten bertahan selama dua puluh tahun, merek dagang selama sepuluh tahun namun bisa diperpanjang berkali-kali. Jika tidak diperpanjang atau dibiarkan pasif, maka hak tersebut akan gugur.
Perbedaan hak cipta dan hak kekayaan industri bisa dilihat dari tujuan ekonomi. Hak cipta erat dengan identitas kreator yang terdiri dari nilai estetika, gaya khas, dan ekspresi diri. Perlindungan ini memberi ruang agar pencipta dapat tetap menikmati hasil karyanya secara etis dan legal. Contohnya ialah penjualan hak, royalti jangka panjang, maupun lisensi.
Sebaliknya, hak kekayaan industri lebih berfungsi dan punya basis strategi. Artinya, perlindungan ini akan berguna dalam memperkuat posisi bisnis di pasar. Hak ini bisa mempertegas identitas produk hingga menjaga orisinalitas agar tidak gampang ditiru.
Ya, selain tentang perbedaan hak cipta dan hak kekayaan industri, pertanyaan terkait mana yang lebih penting diantara keduanya juga sering muncul. Lantas, apakah hak cipta lebih penting daripada hak kekayaan industri? Atau justru sebaliknya?
Jawabannya tidak bisa satu arah, karena semuanya bergantung pada konteks, tujuan, dan jenis karya atau inovasi yang ingin dilindungi. Guna memahami lebih dalam, mari kita bedah beberapa kondisi yang bisa menjadi penentu mana yang harus diprioritaskan lebih dulu:
Bila kamu seorang pelaku bisnis yang bergerak dalam produksi karya kreatif, maka hak cipta merupakan hal yang cukup penting. Di dunia ini, ide bisa dicuri dalam sekejap, tapi ekspresi tertulis atau terekam bisa dilindungi secara sah.
Nah, kendati hak cipta akan muncul secara otomatis, mendaftarkannya tetap sangat disarankan sebagai bukti jika karyamu diklaim oleh orang jahat. Dalam kasus ini, hak kekayaan industri mungkin hanya relevan jika kamu menjual karya sebagai produk, seperti mencetak ilustrasi menjadi merchandise.
Berbeda dari seniman, bisnisman seperti pemilik brand fashion, produsen makanan, pengembang teknologi, atau pemilik waralaba, sangat bergantung pada identitas produk. Nama brand, logo, formula, dan desain kemasan merupakan senjata dagang yang wajib dipatenkan atau didaftarkan sebagai merek.
Tanpa pendaftaran resmi, orang lain bisa saja memakai nama usahamu secara legal. Maka dalam konteks ini, hak kekayaan industri akan jadi tameng utama. Hak cipta mungkin hanya pelengkap jika kamu punya materi promosi seperti slogan, video iklan, atau desain grafis.
Di era sekarang, banyak profesi dan proyek yang melibatkan aspek seni dan bisnis sekaligus. Contohnya, karya dalam bentuk board game seperti desain karakter dan ilustrasinya perlu dilindungi hak cipta. Namun, nama game dan kotaknya bisa kamu daftarkan sebagai merek dan desain industri.
Dalam kondisi seperti ini, kamu tidak bisa memilih salah satu. Justru kombinasi antara hak cipta dan hak kekayaan industri menjadi paket lengkap guna memastikan semua aspek karya aman dari penjiplakan. Mengetahui perbedaan hak cipta dan hak kekayaan industri itu penting, namun melindungi karya akan lebih penting.
Jika kamu punya karya atau temuan yang bersifat teknis dan punya keunggulan fungsional yang tidak umum di pasaran, maka paten lebih krusial dibanding hak cipta. Misalnya, ketika kamu menemukan metode baru dalam sistem filter air yang lebih hemat energi.
Nah, ide itu tidak bisa dilindungi hak cipta, karena bukan bentuk ekspresi seni. Beda cerita jika kamu melakukan dokumentasikan sistem itu dan mengajukannya sebagai paten. Dari sini, kamu punya hak khusus untuk melarang pihak lain membuat, menjual, atau menggunakan teknologi yang sama.
Era konten digital sering kali mempertemukan seni dan komersial dalam satu layar. Video YouTube, aplikasi mobile, hingga template digital, itu semua merupakan contoh produk hybrid yang punya nilai kreatif sekaligus bernilai jual.
Jika kamu seorang kreator digital, hak cipta melindungi struktur, naskah, dan visual. Tapi jika kamu membuat brand channel, nama aplikasi, atau platform interaktif, maka hak kekayaan industri harus diurus juga. Tak sedikit kreator digital yang kehilangan nama channel atau domain karena tak mendaftarkan sebagai merek.
Nah, setelah mengetahui perbedaan hak cipta dan hak kekayaan industri, sekarang giliran kamu untuk segera mengeksekusi perlindungan karya. Sebetulnya kamu nggak perlu ribet ke kantor atau bingung soal prosedur hukum yang berliku dalam mengurus proses ini.
Cukup lakukan pendaftaran hak cipta di Jasa Merek, dan biarkan tim profesional mengurus semuanya untukmu. Cara praktis ini akan membantumu dalam mengamankan produk atau karya agar sah secara hukum dengan bukti sertifikat hak kepemilikan..
Jangan biarkan karya cipta berhargamu diusik oleh pihak lain hanya karena kamu menunda satu langkah penting ini. Ya, jika bukan kamu yang mengamankan, siapa lagi? Segera daftarkan hak cipta guna melindungi karya sekarang juga lewat Jasa Merek.
Tidak wajib, kecuali seni tersebut dipakai untuk keperluan komersial seperti merek atau desain produk.
Saat karya digunakan untuk bisnis, branding, atau diproduksi massal.
Paten adalah bagian dari HAKI yang khusus melindungi penemuan teknis.
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kemenkumham RI.
Hak cipta lebih murah dan bisa gratis, sedangkan kekayaan industri umumnya lebih mahal dan kompleks.