Jangan Salah! Ternyata Begini Perbedaan HAKI dan Hak Cipta

perbedaan haki dan hak cipta

Perbedaan HAKI dan hak cipta sering kali menjadi topik yang bikin bingung banyak orang. Bukan hanya orang awam saja, bahkan para kreator yang sudah memiliki karya pun mungkin ada yang masih belum tahu perbedaannya.

Padahal, memahami garis batas dari dua perlindungan kekayaan intelektual ini penting bagi siapa pun yang ingin karyanya aman secara hukum. Untuk itu, mari kenali lebih dalam mengenai perbedaan HAKI dan hak cipta, agar karyamu terhindar dari potensi sengketa.

Menyingkap Arti HAKI dan Hak Cipta

Pada hakikatnya, Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah payung besar yang menaungi berbagai jenis perlindungan hukum atas hasil olah pikir manusia. Ini dapat meliputi penemuan teknologi, desain produk, merek dagang, hingga karya seni.

HAKI bersifat luas dan melibatkan beragam aspek, mulai dari paten, merek, desain industri, sampai hak cipta itu sendiri. Jadi, bisa dibilang hak cipta ialah salah satu cabang di dalam keluarga besar HAKI.

Sementara itu, hak cipta lebih spesifik dan berfokus pada perlindungan ekspresi kreatif yang dituangkan dalam bentuk nyata. Ini dapat berupa lagu, buku, lukisan, film, atau program komputer. Kendati satu rumpun, perbedaan HAKI dan hak cipta dapat dilihat dari karakter dan cakupan keduanya..

Perbedaan HAKI dan Hak Cipta dari Berbagai Sisi

Haki dan hak cipta sejatinya punya fungsi yang tidak sama. Nah, supaya lebih mudah dalam mencerna, simak perbedaan HAKI dan hak cipta dalam beberapa penjelasan berikut ini:

1. Jangkauan Perlindungan

HAKI dapat diibaratkan sebagai rumah perlindungan ide. Isinya ada paten, merek, desain industri, hingga hak cipta. Nah, hak cipta itu salah satu ruangan yang isinya karya-karya kreatif seperti lagu, tulisan, dan film. Jadi, semua hak cipta termasuk HAKI, tapi nggak semua HAKI adalah hak cipta.

2. Cara Mendapatkan Haknya

Kalau hak cipta itu sudah muncul secara otomatis begitu kamu bikin karya, tidak perlu repot lagi daftar dulu. Tapi kalau paten, merek, dan yang lainnya butuh proses daftar resmi. Harus lewat jalur birokrasi supaya bisa sah di mata hukum.

3. Usia Perlindungan

Hak cipta punya durasi perlindungan yang cukup panjang, bahkan bisa hidup setelah penciptanya nggak ada, hingga 70 tahun setelahnya. Sementara itu, paten biasanya cuma 20 tahun, desain industri 10 tahun, serta merek 10 tahun tapi bisa diperpanjang terus-terusan. 

4. Apa yang Dilindungi

Hak cipta dapat menjadi pengaman atas hasil ekspresi kreatif seperti lagu, lukisan, dan cerita. Sementara paten melindungi penemuan teknis, merek mencakup nama dan logo, serta desain industri melindungi bentuk produk.

5. Bukti Hak dan Kekuatan Hukum

Karena hak cipta muncul otomatis, kamu harus menyiapkan beragam bukti pendukung seperti tanggal unggahan, naskah asli, atau jejak digital. Jika HAKI telah didaftarkan resmi, kamu punya sertifikat yang kuat buat dibawa ke jalur hukum jikalau ada sengketa.

Perbedaan Prosedur Pengurusan HAKI vs Hak Cipta

Selain dari jenis perlindungannya, perbedaan HAKI dan hak cipta juga terletak pada cara pengurusannya. Supaya kamu nggak salah antre atau salah isi formulir, kenali beda prosesnya sebagai berikut:

1. Pengurusan Hak Cipta

Perbedaan Haki dan hak cipta akan mencolok dari segi pendaftaran. Hak cipta tergolong sederhana, dan prosesnya bisa dilakukan secara offline maupun online lewat laman DJKI. Kamu cukup menyiapkan identitas diri, formulir pendaftaran, serta bukti ciptaan seperti file digital atau dokumen fisik.

Meski perlindungannya muncul otomatis, mendaftarkan secara resmi perlu dilakukan guna menghindari sengketa. Jika tak mau repot dengan proses, kamu dapat memakai platform online seperti Jasa Merek untuk mengurus pendaftaran hak cipta. Disana kamu akan didampingi oleh ahli di bidangnya, sehingga pengurusan pendaftaran jadi lebih mudah.

2. Pengurusan Paten

Berbeda dengan hak cipta, pengurusan paten butuh tahapan yang lebih teknis. Kamu harus menyiapkan dokumen lengkap berisi deskripsi penemuan, gambar teknis, dan klaim patennya. Pemeriksaan substantif akan dilakukan oleh DJKI, dan proses ini bisa makan waktu hingga berbulan-bulan.

3. Pengurusan Merek

Pengurusan merek dagang, prosesnya lebih berfokus pada penelusuran nama. DJKI akan mengecek apakah nama atau logo yang kamu ajukan sudah dipakai orang lain. Jika tidak, kamu bisa lanjut ke tahap pengumuman dan kemudian sertifikat.

Namun jikalau ternyata ada kemiripan dengan yang lain, siap-siap untuk revisi. Karena prosesnya panjang, banyak pemilik usaha menyerahkan urusan ini ke jasa profesional seperti misal Jasa Merek.

4. Pengurusan Desain Industri

Kalau kamu punya desain produk yang unik, misalnya bentuk botol parfum atau kursi minimalis, daftarkan sebagai desain industri. Prosesnya mirip dengan paten, tapi fokusnya pada tampilan visual, bukan fungsi. Pastikan desain belum pernah dipublikasikan agar tidak gugur saat diuji.

5. Pengurusan Rahasia Dagang

Rahasia dagang seperti resep makanan atau formula kimia justru nggak bisa didaftarkan secara terbuka. Perlindungannya muncul lewat sistem internal dan kontrak non disclosure (NDA). Jadi, kamu harus aktif menjaga kerahasiaannya dan punya bukti upaya perlindungan kalau nanti ada kebocoran.

Hak Moral untuk Hak Cipta dan HAKI

Dalam hal peralihan dan publikasi, hak cipta punya keistimewaan tersendiri dalam hal perlindungan. Nah, berikut perbedaan HAKI dan hak cipta dari segi hak moral:

1. Hak Moral lebih Khusus bagi Hak Cipta

Berbeda dengan hak cipta, jenis HAKI seperti paten, merek, dan desain industri nggak mengenal konsep hak moral. Fokusnya hanya pada hak ekonomi yang bisa dijual, diwariskan, atau dialihkan sepenuhnya. Ini yang membuat hak cipta terasa lebih personal dan emosional.

2. Melekat Selamanya pada Pencipta

Hak moral tidak akan pernah berpindah tangan, meskipun hak ekonominya dijual. Artinya, nama pencipta harus tetap disebut dan diakui. Kalau seseorang menghapus namamu dari karyamu, kamu bisa menuntut karena itu bentuk pelanggaran hak moral.

3. Hak Menolak Distorsi Karya

Sebagai pencipta, kamu berhak menolak modifikasi atau penggunaan karya yang menyimpang dari makna aslinya. Misalnya, puisimu dipotong seenaknya untuk dijadikan iklan produk yang bertentangan dengan nilai-nilaimu, kamu bisa angkat suara lewat jalur hukum.

4. Perlindungan yang Tetap Hidup

Hak moral tetap hidup bahkan setelah hak cipta ekonominya habis masa berlaku atau dialihkan. Jadi, meski kamu sudah nggak punya hak atas keuntungan dari karyamu, kamu tetap punya hak untuk dihormati sebagai pencipta.

Daftar Hak Cipta Tanpa Ribet di Jasa Merek

Setelah kamu memahami soal perbedaan HAKI dan hak cipta, sudah pasti kamu akan lebih sadar dengan perlindungannya. Nah, guna menerapkan perlindungan ini, kamu perlu melakukan pendaftaran ke DJKI.

Namun, daripada kebingungan mengurus sendiri, kenapa nggak serahkan saja pada yang ahli? Di platform Jasa Merek, kamu bisa mengurus pendaftaran hak cipta hingga merek tanpa harus pusing mempelajari semua dokumen hukum.

Layanan ini cocok buat kamu yang ingin legalitas cepat, aman, dan profesional. Tak perlu bolak-balik kantor, semua bisa dipantau dari satu platform saja. Yuk, amankan hasil karya dan ide jeniusmu lewat Jasa Merek agar dapat perlindungan jangka panjang.

FAQ

Mana yang lebih penting didahulukan, daftar HAKI atau hak cipta?

Tergantung jenis karyanya, hak cipta muncul otomatis, HAKI wajib daftar.

Apakah sertifikat hak cipta dapat dijual?

Sertifikatnya tidak, tapi hak ekonominya bisa dialihkan.

Cover lagu untuk publikasi apakah kena pelanggaran hak cipta?

Iya, jika tanpa izin resmi dari pemilik lagu.

Karya apa saja yang bisa diklaim publik tanpa adanya hak cipta maupun HAKI?

Karya yang sudah masuk domain publik atau tidak dilindungi hukum, misal lagu rakyat seperti “Gundul-Gundul Pacul”.

Bagaimana perbedaan HAKI dan hak cipta dari segi biaya pendaftaran? 

Hak cipta lebih murah dan sederhana, HAKI cenderung lebih mahal dan kompleks.

Artikel Terkait
Mudah! Begini Cara Mendaftarkan Hak Cipta Secara Offline

Mudah! Begini Cara Mendaftarkan Hak Cipta Secara Offline

Fakta Pendaftaran Logo Hak Cipta: Bisakah Kamu Lakukan?

Fakta Pendaftaran Logo Hak Cipta: Bisakah Kamu Lakukan?

Mari Kenal Lebih Dekat Bahasan Hak Cipta Musik Indonesia!

Mari Kenal Lebih Dekat Bahasan Hak Cipta Musik Indonesia!

Plagiat Hak Cipta: Sanksi, Penyelesaian dan Contoh Kasus

Plagiat Hak Cipta: Sanksi, Penyelesaian dan Contoh Kasus

Cara Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta agar Karya Aman Selalu

Cara Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta agar Karya Aman Selalu

Menguak Tujuan Hak Cipta di Balik Karya Kreatif

Menguak Tujuan Hak Cipta di Balik Karya Kreatif