Menjadi seorang pebisnis memang tak lepas dari tantangan-tantangan yang senantiasa menyertai. Sengketa merek mungkin adalah satu dari sekian banyak tantangan tersebut.
Sering kali sengketa merek ini jadi ‘momok’ menakutkan bagi para pebisnis di luar sana. Namun tahukah kamu bahwa ternyata ada cara menghindari sengketa merek bisnis ini, lho!
Sengketa merek memang terkesan seperti sesuatu hal yang tak sering kali menimpa para pebisnis di luar sana. Hal ini terdukung pula oleh maraknya kasus-kasus menyangkut merek yang acap kali terjadi di sekitar kita.
Namun kalau kamu mengetahui cara menghindari sengketa merek ini, maka kamu akan bisa meminimalisir hal tersebut terhadap bisnismu.
Penasaran kira-kira apa sajakah cara menghindari sengketa merek yang implementatif bagi para pebisnis?
Mari kupas selengkapnya soal serba-serbi sengketa merek beserta cara menghindari sengketa merek bagi pemilik bisnis di ulasan artikel di bawah ini!
Tahun 2011 hingga tahun 2015 mungkin akan mempunyai sejarah yang berbeda bagi merek IKEA. Pasalnya, brand asal Swedia yang banyak orang kenal sebagai brand furnitur ini ternyata pernah bersengketa masalah merek dengan pebisnis lain asal Surabaya atas penggunaan merek IKEA itu sendiri.
Walaupun sempat mengalami proses peradilan yang tak sebentar, namun kasus ini akhirnya berakhir dengan penghapusan merek IKEA dari Swedia karena menurut hakim pada saat itu merek tersebut sudah tak terpakai 3 tahun berturut-turut (sebelum batas merek tak terpakai terganti jadi 5 tahun per tahun 2024 kemarin).
Ada lagi kasus yang melibatkan salah satu brand buku komik pahlawan super asal Amerika Serikat yakni DC Comics yang bersengketa dengan brand wafer asal Indonesia atas penggunaan merek “Superman”.
Kasus tersebut akhirnya berakhir dengan kemenangan DC Comics dan berakhir pulasekaligus dengan putusan pembatalan merek atas merek wafer “Superman” pada tahun 2020 lalu karena adanya tendensi itikad tidak baik dari merek wafer “Superman”.
Dari dua kasus di atas, kira-kira apakah kamu sudah mengetahui bagaimana hakikat atau esensi dari sebuah sengketa merek itu?
Agar kamu bisa memahaminya lebih mendalam soal sengketa merek dan bagaimana cara menghindari sengketa merek, mari kenali dulu dari hal fundamentalnya yakni esensi dari “sengketa” itu sendiri.
Secara normatif, sengketa bisa kita definisikan sebagai sebuah situasi perselisihan yang mana melibatkan dua pihak atau lebih terhadap suatu kepentingan. Dengan kata lain, sebuah sengketa ini bisa terjadi salah satunya akibat adanya ‘benturan’ kepentingan antara pihak satu dengan pihak yang lainnya.
Sengketa juga bisa terjadi karena beberapa penyebab lain seperti misal adanya perselisihan hak dan kewajiban para pihak, adanya pelanggaran pematuhan isi perjanjian (wanprestasi), atau juga adanya pihak yang merasa dirugikan akibat suatu tindakan yang pihak lainnya lakukan.
Oleh karenanya, jika mengacu pada definisi-definisi di atas, maka kamu akan bisa mendeskripsikan bahwa sebuah sengketa merek ini adalah sebuah sengketa yang mana melibatkan merek sebagai objek utama perkaranya.
Sebuah sengketa merek ini bisa terjadi karena adanya pihak yang merasa merugi akibat eksistensi dari merek milik pihak lain tersebut.
Oleh karenanya, tak jarang jika dalam sebuah sengketa yang melibatkan merek, kamu akan menjumpai beberapa tuntutan yang meminta majelis hakim untuk:
1. Menghapus merek; dan/atau
2. Membatalkan merek.
Menghapus merek berarti mencoret atau menghilangkan sebuah merek dari daftar resmi merek terdaftar karena adanya alasan-alasan tertentu.
Sedangkan membatalkan merek ini lebih mengacu pada membatalkan status terdaftar merek terdaftar tertentu dengan memperhatikan alasan-alasan yang membuat sebuah merek tertolak daftarnya atau tak bisa terdaftar resmi.
Setelah mengetahui serba-serbi esensi dari sebuah sengketa termasuk dalam hal sengketa merek pada poin sebelumnya, maka di poin ini kamu akan mengetahui lebih dalam soal bagaimana cara menghindari kasus merek tersebut.
Bagi kamu yang sedang menjalankan bisnis, kiat-kiat cara menghindari sengketa merek di bawah ini tentu bakal bisa banget kamu implementasikan sebagai tindakan preventif kamu, antara lain sebagai berikut:
Cara menghindari sengketa merek pertama yang bisa kamu terapkan adalah dengan melakukan pemantauan atau monitoring terhadap merek-merek yang sudah terdaftar sebelumnya di DJKI.
Kalau merekmu sedang ada di tahap pemeriksaan — atau dalam artian sedang proses kamu daftarkan — maka jadi penting untuk melakukan pemantauan proses merek ini. Ini untuk menanggulangi adanya pihak-pihak lain yang mengajukan keberatan terhadap permohonan registrasi dari merekmu tersebut.
Nah jika kamu memiliki merek yang telah resmi teregistrasi sebelumnya, maka langkah ini jadi penting untuk menjaga bahwa tak ada pihak lain yang memplagiasikan atau meniru merek bisnismu.
Punya merek yang punya kekhasan atau keunikan sendiri juga bisa jadi salah satu cara menghindari sengketa merek.
Hal ini karena merek yang khas berarti merek tersebut punya ciri yang membedakannya dari merek-merek lain di luar sana. Artinya, merek tersebut hanya kamu sendirilah yang memilikinya. Makin unik atau khas merek yang kamu miliki untuk bisnismu, maka peluangnya untuk bisa identik dengan merek lain yang sudah terdaftar juga kecil.
Kalau kamu punya merek bisnis yang sudah kamu jalankan namun masih belum kamu daftarkan maka kamu harus berhati-hati. Pasalnya bisa jadi telah ada pihak lain yang sudah mendaftarkan merek yang identik atau sama dengan merek bisnismu tersebut.
Karenanya, untuk menghindari dan untuk mencari tahu keberadaan merek-merek tersebut maka jadi penting untuk kamu lakukan penelusuran merek.
Hal ini akan membantumu dalam mengumpulkan data merek-merek apa saja yang punya kemiripan dengan merekmu tersebut sehingga bisa kamu perbaiki dulu agar tak mirip dengan merek-merek terdaftar tersebut saat kamu ajukan registrasi.
Salah satu penyebab terjadinya sengketa adalah adanya pelanggaran hak dan kewajiban dalam sebuah perjanjian.
Oleh karenanya, jika kamu tengah akan melisensikan merekmu kepada pihak lainnya, kamu harus pastikan bahwa isi perjanjian lisensi tersebut sudah jelas sejelas-jelasnya, termasuk dalam hal penyelesaian masalah yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Hal ini untuk menghindari multi tafsir dari isi perjanjian yang bisa pihak rekanmu manfaatkan celahnya. Karenanya, salah satu kunci cara menghindari sengketa merek di sini adalah memastikan bahwa perjanjian yang kamu buat telah secara rinci dan jelas mengatur semua hak dan kewajibanmu sebagai pemilik lisensi dan pihak lainnya selaku penerima lisensi.
Tak ada pebisnis yang mau bersengketa di pengadilan — apalagi yang melibatkan merek bisnisnya sebagai objek sengketanya. Pasalnya, tak ada pihak yang juga mau kehilangan merek bisnisnya karena merek adalah identitas — merek adalah gambaran wajah dari bisnis itu sendiri!
Karenanya, kamu wajib lakukan segala yang kamu bisa untuk menghindarkan merekmu dari potensi sengketa merek yang bisa terjadi kapan saja. Beberapa caranya adalah dengan mendaftarkan merekmu dan menjaga perjanjian lisensi merekmu aman!
Mari wujudkan proteksi merek bisnis yang terbaik untuk merek bisnismu bersama dengan jasa paten merek terpercaya dan profesional dari Jasa Merek. Percayakan juga seluruh kebutuhan perjanjian lisensi merek bisnismu kepada para ahli dari Jasa Merek untuk dapatkan hasil perjanjian yang terbaik untukmu dan rekan-rekan bisnismu!
Sengketa adalah sebuah situasi perselisihan yang mana melibatkan dua pihak atau lebih terhadap suatu kepentingan
Sengketa bisa terjadi karena beberapa hal seperti benturan kepentingan antara pihak satu dengan pihak yang lainnya.
Sengketa juga bisa terjadi karena beberapa penyebab lain seperti perselisihan hak dan kewajiban para pihak, adanya pelanggaran pematuhan isi perjanjian (wanprestasi), atau juga adanya pihak yang merasa dirugikan akibat suatu tindakan yang pihak lainnya lakukan.
Sengketa merek adalah sebuah sengketa yang mana melibatkan merek sebagai objek utama perkaranya.
Beberapa tuntutan yang umum dalam sebuah sengketa merek antara lain seperti misalnya:
1. Menghapus merek; dan/atau
2. Membatalkan merek.
Beberapa tips mencegah sengketa merek bagi pebisnis seperti memantau merek, punya merke khas, menelusuri merek, dan buat perjanjian yang jelas.