Ketika kamu ingin mendaftarkan merek, sistem PDKI kelas merek merupakan hal dasar yang penting untuk diketahui. Sistem PDKI atau Pangkalan Data Kekayaan Intelektual ini membantu mengelompokkan merek sesuai dengan jenis produk atau jasa.
Pengelompokkan ini akan memastikan setiap inovasi produk yang dibuat mendapatkan perlindungan hukum optimal. Ini juga penting untuk mencegah kesalahan ketika kamu melakukan pendaftaran merek.
Untuk itu, mari kita bahas secara mendalam terkait penomoran dalam PDKI kelas merek. Lebih lanjut, ketahui pula mengenai bagaimana klasifikasi kelas di DJKI ini bekerja.
Pendaftaran Merek Gagal? Bisa Jadi Salah Pilih Jasa!
Banyak layanan yang menjanjikan kemudahan, tapi tidak semua memberikan perlindungan maksimal. Ketahui cara memilih jasa pendaftaran merek yang benar agar tidak salah langkah!Lihat Panduannya di Sini!!
Sistem kelas merek PDKI merupakan metode yang diterapkan oleh DJKI guna mengelompokkan 45 kelas dalam pendaftaran merek. Sistem ini mengelompokkan produk dan jasa agar perlindungan hukum dapat diterapkan secara spesifik.
Misalnya saja, pada kelas 1 hingga 34 diperuntukkan bagi produk, sedangkan kelas 35 hingga 45 mencakup jasa. Sistem ini memastikan bahwa setiap brand memiliki ruang yang jelas di pasar.
Lantas, identitas maupun inovasi pun tidak akan tumpang tindih dengan brand lain. Pemahaman tentang sistem PDKI kelas merek dapat berguna untuk mengoptimalkan pendaftaran HAKI dan meminimalkan potensi sengketa di kemudian hari.
Pada sistem ini, merek dikelompokkan dalam produk dan jasa yang berbeda, menjadi 45 bagian kelas. Setiap kelas punya kode tertentu guna menjamin perlindungan sesuai dengan karakteristik usaha.
Pembagian kode kelas PDKI yang dimaksud ialah sebagai berikut:
Kelompok ini utamanya mencakup beberapa produk berbasis bahan kimia dan farmasi.
Kelas 1: Untuk bahan kimia industri yang berhubungan dengan proses manufaktur, seperti zat pengawet atau aditif.
Kelas 2: Mengelompokkan cat, pernis, dan tinta yang digunakan untuk melapisi berbagai permukaan.
Kelas 3: Digunakan oleh brand kosmetik, termasuk produk perawatan diri seperti sabun, parfum, dan make-up.
Kelas 4: Berfokus pada produk seperti minyak industri hingga pelumas.
Kelas 5: Kelompok obat-obatan, suplemen kesehatan, serta bahan-bahan medis.
PDKI kelas merek ini mencakup barang bersifat mekanis dan elektronik.
Kelas 6: Memuat berbagai produk logam, mulai dari bahan mentah hingga barang jadi berbahan logam.
Kelas 7: Mencakup mesin dan peralatan industri yang digunakan untuk berbagai keperluan manufaktur.
Kelas 8: Lebih fokus pada peralatan manual.
Kelas 9: Tempat bagi produk elektronik, perangkat komputer, dan gadget canggih.
Kelas 10: Dikhususkan untuk peralatan medis, seperti alat bantu kesehatan dan instrumen diagnostik.
Kelas 11: Mencakup produk yang berhubungan dengan peralatan rumah tangga seperti lampu, pendingin udara, dan peralatan dapur.
Kelas 12 : Mencakup kendaraan bermotor dan suku cadangnya.
Kelas 13: Berisi produk-produk yang berkaitan dengan senjata dan bahan peledak.
Kelas 14: Khusus untuk barang mewah seperti perhiasan, jam tangan, dan barang-barang logam mulia.
Kelas 15: Menampung instrumen musik serta peralatan pendukungnya.
Kelompok kelas 16 hingga 20 fokus pada produk yang berbasis kertas, percetakan, furniture, hingga dekorasi.
Kelas 16: Meliputi kertas, buku, alat tulis, serta produk percetakan.
Kelas 17: Mengelompokkan karet dan bahan karet.
Kelas 18: Digunakan untuk produk berbahan dasar kulit.
Kelas 19: Mencakup bahan bangunan dan produk-produk non-logam.
Kelas 20: Berfokus pada mebel serta produk-produk kayu.
Kelompok ini berkaitan dengan bahan dan produk industri, alat makan, hingga barang kebutuhan keseharian.
Kelas 21: Untuk alat dapur, pembersih, serta perabot rumah tangga.
Kelas 22: Mencakup bahan tekstil, benang, hingga tali untuk keperluan industri.
Kelas 23-24: Berfokus pada produk benang, kain, dan tekstil.
Kelas 25: Digunakan dalam aksesori fashion, alas kaki, hingga pakaian.
Kode kelas PDKI ini digunakan dalam berbagai produk konsumen.
Kelas 26: Mencakup aksesori hias, bordir serta pita.
Kelas 27: Meliputi karpet, alas lantai, tikar
Kelas 28: Dipakai untuk peralatan kebugaran serta mainan.
Kelas 29-30: Untuk produk makanan berbasis tepung dan bahan serupa.
Kelompok kelas PDKI ini mencakup produk tani hingga makanan alami.
Kelas 31: Meliputi berbagai produk pertanian.
Kelas 32: Untuk air mineral serta produk minuman non-alkohol.
Kelas 33: Digunakan untuk minuman beralkohol.
Kelas 34: Diperuntukan dalam produk tembakau.
Terakhir, PDKI kelas merek 36 hingga 45 dikhususkan untuk jasa.
kelas 35: Digunakan untuk jasa ritel dan pemasaran.
Kelas 36: Meliputi layanan asuransi hingga keuangan.
Kelas 37: Digunakan untuk jasa konstruksi.
Kelas 38: Diperuntukan bagi layanan telekomunikasi.
Kelas 39: Dipakai dalam jasa penyimpanan serta transportasi.
Kelas 40: Diperuntukan terkait jasa pengolahan bahan.
Kelas 41: Digunakan untuk hiburan serta pendidikan.
Kelas 42: Untuk Jasa teknologi dan ilmiah.
Kelas 43: Dipakai dalam jasa food and beverage.
Kelas 44: Sebagai layanan medis dan kecantikan.
Kelas 45: Untuk layanan hukum serta keamanan.
Jika kamu ingin mengetahui lebih spesifik terkait klasifikasi ini, kamu dapat mengunjungi situs DJKI atau platform lain seperti Mebiso.
Bukan sekedar pelengkap administrasi saja, PDKI kelas merek punya peranan yang cukup krusial. Pengelompokan merek dalam beberapa kelas akan memainkan peran kunci dalam beberapa hal.
Berikut manfaat utama dari sistem ini yang terbagi dalam beberapa aspek penting:
Satu dari sekian manfaat sistem PDKI kelas merek ialah untuk menjamin sebuah brand mendapatkan perlindungan hukum pasti. Ketika brand telah terdaftar dalam kelas tertentu, tidak ada pihak lain yang bisa menggunakan atau mengklaim merek dengan kategori serupa.
Adapun merek yang sudah punya sertifikat resmi dari DJKI lebih mudah untuk dipertahankan jika terjadi pelanggaran. Jika ada masalah pemalsuan, pemilik sah dapat menuntut pihak yang melakukan pencatutan merek.
Keberadaan sistem PDKI kelas merek juga berperan dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap sebuah brand. Konsumen cenderung lebih percaya terhadap produk atau layanan yang memiliki identitas resmi dan telah diakui legalitasnya.
Tak jarang, konsumen ragu untuk membeli produk dari merek yang tidak jelas kepemilikannya. Dengan adanya pendaftaran merek dalam sistem PDKI, pelanggan akan merasa lebih yakin bahwa produk tersebut bukan tiruan atau barang ilegal.
Klasifikasi merek PDKI membantu bisnis lebih menonjol di antara para pesaing. Merek yang sah secara hukum akan lebih mudah dikenali dan punya keunggulan tersendiri dibanding yang belum terdaftar.
Apalagi jika usaha yang dijalankan merupakan bisnis sejuta pemain, seperti industri makanan, fashion, maupun kosmetik. Dengan adanya sistem klasifikasi, merek yang punya risiko tinggi dalam persamaan brand bisa diminimalisir.
Pemilihan kelas merek sesuai bidang usaha merupakan langkah tepat guna memastikan perlindungan hukum. PDKI menjamin identitas merek-mu dapat aman dari sengketa dan pelanggaran di kemudian hari.
Gunakan jasa daftar merek di Jasa Merek guna menjamin permohonan merek memenuhi semua persyaratan DJKI. Tim Jasa Merek siap membantu menentukan kelas merek yang tepat, menyiapkan dokumen lengkap, serta mengawal proses hingga sertifikat terbit.
Selain pendaftaran, Jasa Merek juga menyediakan layanan pengurusan perjanjian lisensi merek untuk kemitraan bisnis yang aman. Dengan perlindungan merek yang kokoh, kamu bisa fokus mengembangkan bisnis tanpa khawatir terhadap risiko pelanggaran merek.
Pendaftaran Merek Itu Mudah, Asal Pilih Jasa yang Tepat!
Jangan tergiur harga murah tanpa memastikan kualitas layanan. Ketahui cara memilih jasa pendaftaran merek yang benar-benar bisa melindungi merek bisnismu dengan maksimal.Simak Panduan Lengkapnya!
Biaya resmi pendaftaran per kelas sama, tapi biaya pendampingan bisa beda tergantung kompleksitas prosesnya.
Bisa berakibat ditolak atau perlindungan tidak optimal.
Tetap bisa disesuaikan dengan memilih kelas terdekat atau kombinasi yang relevan dengan bidang usaha.
Karena ini merupakan proses hukum yang harus diperiksa secara detail demi perlindungan maksimal.
Biasanya konsultasi awal gratis. Namun jika butuh analisis mendalam, ada biaya profesionalnya.