Alasan Pendaftaran Merek Ditolak, Ini Dia Contekannya!

Alasan Pendaftaran Merek Ditolak, Ini Dia Contekannya!

JASAMEREK.COM – Setelah permohonan terkirim, ternyata kamu belum boleh bernafas lega! Masih ada alasan pendaftaran merek ditolak yang bisa menghantui merekmu. Kalau ternyata permohonanmu menjadi salah satu korbannya, maka jalan terakhir adalah dengan mengganti merek dan mengulang permohonan dari awal. 

Nah, agar sebuah nama pilihanmu tidak menjadi korban berikutnya, pahami dulu penjelasan pada artikel berikut. 

Alasan Pendaftaran Merek Ditolak Oposisi

Menurut peraturannya, terdapat beberapa jenis alasan yang bisa menggagalkan permohonan merek. Pertama, adalah karena oposisi dan kedua adalah ex-officio. Pada alasan penolakan yang pertama, karena oposisi adalah jenis penolakan yang diakibatkan adanya laporan dari pemilik merek lain. 

Artinya, ketika kamu mendapatkan surat pemberitahuan dari DJKI mengenai oposisi ini, ada pemilik merek lain atau pihak yang berkepentingan keberatan terhadap permohonan yang kamu ajukan. 

jasa merek

Jadi, untuk bisa mempertahankan merekmu, kamu perlu menyiapkan sebuah perlawanan kepada pihak yang keberatan tersebut. Jelaskan mengenai hal-hal yang bisa mempertahankan permohonanmu sesuai dengan alasan yang mereka gunakan. 

Kunci agar kamu bisa sukses menghadapi penolakan jenis pertama ini adalah dengan memahami alasan yang pengusul sampaikan sekaligus merek pembanding yang mereka gunakan. 

Tapi, kalau ternyata pihak pengirim oposisi ternyata bukan seorang pengusaha, maka kamu harus memahami alasan-alasan penangkal secara tepat. 

Alasan Permohonan Merek Ditolak Ex-Officio

Jenis alasan pendaftaran merek ditolak yang kedua adalah karena berdasarkan pemeriksaan oleh DJKI. Dalam surat penolakan yang kamu terima nantinya, judul dokumen ini adalah “Penolakan Berdasarkan Ex-Officio”.

Artinya, bisa saja belum ada yang mengusulkan penolakan merekmu, tetapi pemeriksa menemukan alasan yang bisa membahayakan pendaftaran merek. 

Pada dasarnya, DJKI juga bisa menggunakan merek pembanding sebagai tolak ukur potensi keberhasilan merek yang kamu ajukan. Hanya saja, tidak ada alasan-alasan khusus dari pemilik merek tersebut secara pribadi yang melengkapi usulan penolakanmu nantinya. 

Dalam dokumen ini hanya berisi penolakan berdasarkan pemeriksaan DJKI. Jadi, yang perlu kamu lakukan adalah menyampaikan tanggapan balasan yang akan memperkuat permohonan merekmu. 

Ciri Ciri Merek yang Ditolak

Lalu, apa saja yang bisa menjadi alasan pendaftaran merek ditolak? Untuk memudahkan, berikut ini adalah ciri-cirinya. 

1. Menggunakan Ideologi Negara

Boleh-boleh saja menggunakan sebuah ideologi negara sebagai salah satu sumber inspirasi pembuatan merek. Tapi, jangan sampai menggunakannya sebagai bahan ledekan atau menjadikannya memiliki artian yang buruk. 

Karena hal ini bisa dianggap sebagai penghinaan terhadap suatu negara. Bahkan bukan hanya Indonesia saja, kamu juga harus berhati-hati dalam menggunakan ideologi negara lain sebagai merek. 

Berlaku ketentuan yang sama ketika kamu menggunakan istilah-istilah yang berkaitan dengan agama atau suku dan kebudayaan tertentu. Apabila kamu salah menggunakannya, maka hal ini bisa menjadi alasan pendaftaran merek ditolak. 

2. Menempelkan Nama Barang

Biasanya, untuk mendukung nama merek, pengusaha akan menambahkan nama produk di depan atau belakang mereknya. Hal ini tentu sah-sah saja. Tapi jangan sampai kamu hanya menggunakan nama barang atau nama produk saja untuk menjadi merekmu. 

Selain tidak dapat disebut sebagai merek, hal ini bisa membuat pemeriksa mendapatkan alasan kuat untuk mengirimkan penolakan. Ketentuan mengenai penggunaan nama produk atau nama barang juga berlaku terhadap nama bahan baku yang kamu gunakan. 

Jadi, kalau kamu sudah memiliki rencana untuk menempelkan nama-nama tersebut, usahakan untuk membuat sebuah kata baru agar menghindari alasan pendaftaran merek ditolak. 

3. Kata-Kata yang Mempengaruhi

Trik pengusaha selanjutnya adalah dengan menambahkan kata-kata yang bersifat mempengaruhi ke dalam mereknya. Tujuannya adalah untuk menarik minat pelanggan agar lebih yakin dalam menggunakan produk. 

Sayangnya, meskipun hal ini bisa membuat pelanggan tertarik tapi DJKI tidak begitu menyukainya. Apalagi kalau kata-kata yang kamu gunakan berkaitan dengan kualitas, manfaat atau khasiat, dan juga ukuran. 

Ketika kamu menggunakan kata-kata seperti di atas, maka akan ada dua kemungkinan. Pertama DJKI memintamu menghapus kata tersebut saja atau justru memberikan penolakan terhadap merekmu secara keseluruhan. 

4. Terlalu Umum 

Agar pelanggan mudah menemukan produkmu, terkadang pengusaha akan menggunakan kata-kata atau unsur yang terkenal. Sayangnya, hal ini justru menjadi sebuah alasan pendaftaran merek ditolak. 

Jadi, kalau kamu berencana untuk menggunakan kata atau tanda yang umum sebagai merek, jangan lupa untuk menambahkan unsur lainnya sebagai salah satu cara menyelamatkan merek. 

5. Kemiripan dengan Merek Lain

Alasan selanjutnya menjadi alasan yang paling sering menggagalkan permohonan merek. Pemeriksa akan menggunakan merek-merek yang sudah ada sebagai pertimbangan utama. 

Apalagi, tujuan merek adalah untuk membedakan produk. Kalau terdapat kemiripan dengan merek lain, maka merek yang baru harus membuat perbedaan dengan yang sudah ada. 

Kemiripan ini hanya berlaku untuk merek dengan produk yang serupa atau satu kelompok. Jadi, manfaatkan rumus kelas merek sebelum menentukan nama yang pas. 

6. Kemiripan dengan Merek Terkenal

Beda lagi dengan alasan yang satu ini. Karena kalau sebelumnya kamu masih bisa menggunakan trik kelas merek, maka kali ini tidak. Cara paling aman agar tidak terkena alasan penolakan ini adalah dengan menghindari penggunaan nama merek-merek terkenal meskipun terdapat sedikit perbedaan. 

Trik Merek yang Sudah Mendapatkan Penolakan

Pada suatu hari kamu mendapatkan sebuah dokumen berisi alasan pendaftaran merek ditolak. Apa yang bisa kamu lakukan? Segeralah menemukan ahli untuk mengatasi Usulan Penolakan Merek lalu selamatkan permohonanmu!