JASAMEREK.COM – Merek harus beda! Lalu bagaimana contoh merek yang sama yang bisa menggagalkan pendaftaran merek itu? Berikut ini adalah penjelasan lengkap agar kamu bisa sukses mendapatkan bukti pendaftaran merek.
Haram hukumnya sebuah merek sama antara yang satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, sebelum memberikan hak perlindungan DJKI akan melakukan pemeriksaan berlapis-lapis.
Ada beberapa tahap pemeriksaan yang nantinya kamu lalui setelah mengirimkan permohonan. Tujuannya adalah untuk membuktikan kalau merekmu benar-benar “beda”.
Hasil pemeriksaan inilah yang nantinya akan membuktikan apakah kamu bisa mendapatkan sertifikat nantinya atau tidak. Hal ini karena dokumen yang sudah kamu dapatkan dari sistem adalah sebuah tanda kepemilikan sementara.
Sampai selesai proses pemeriksaan, kamu bisa menggunakannya sebagai bukti kepemilikan yang sah selama proses pemeriksaan berjalan. Tapi, dokumen ini masih memiliki kemungkinan untuk digagalkan oleh DJKI. Apalagi ketika pemeriksa menemukan alasan yang menunjukkan kalau merekmu sama.
Tapi kalau hingga akhir pemeriksaan ternyata merekmu lolos dan tidak memiliki kesamaan dengan yang lain, maka kamu akan dengan mudah mendapatkan sertifikat nantinya.
Pemeriksaan merek ini harus melalui beberapa tahap karena pemeriksa harus benar-benar yakin dengan merek yang akan kamu ajukan.
Apa saja contoh merek yang sama itu? Berikut adalah penjelasan tentang beberapa jenis kesamaan merek yang bisa menggagalkan sebuah permohonan hak.
Jenis pertama adalah yang benar-benar tidak bisa lolos pemeriksaan karena sangat mirip keseluruhannya dengan merek yang sudah ada. Contohnya adalah Merek “ABC” dengan Merek “ABC”.
Dari segi penulisan dan penyebutan, keduanya sama persis. Apalagi kalau ternyata keduanya menambahkan gambar sebagai logo dengan konsep yang sama persis juga.
Ketika pemeriksa menemukan hal ini, maka mereka tidak akan ragu untuk memberikan surat penolakan kepada pemohon merek yang paling baru.
Meskipun persamaannya tidak melibatkan keseluruhan unsur, tapi ketika pemeriksa menemukan beberapa hal mirip yang ternyata sangat mendasar maka bisa menjadi alasan untuk mengirimkan penolakan juga.
Contoh sebuah merek yang bisa mendapatkan penolakan dengan jenis kedua ini adalah Merek “ABC” dengan Merek “AABC”.
Meskipun sebenarnya kedua merek tersebut sudah memiliki satu huruf tambahan yang berbeda, tapi ketika pelanggan atau para pemeriksa melihatnya secara sekilas, tampak sebagian kemiripan antara keduanya.
Apalagi kalau ternyata keduanya juga menggunakan tambahan gambar dengan konsep yang sama. Tentu hal ini semakin meyakinkan pemeriksa untuk mengirimkan penolakan.
Berikutnya adalah contoh merek yang sama secara konsep. Jenis ketiga ini kerap mengecoh para pemohon merek. Hal ini karena bisa saja sebuah merek yang menggunakan penulisan berbeda, termasuk penyebutannya berbeda tapi pemeriksa beranggapan kalau konsep keduanya sama.
Contohnya, ketika ada suatu Merek “Ricebox” dengan tambahan gambar makanan sebagai latar belakang sekaligus logo yang sudah berhasil mendapatkan bukti perlindungan.
Tiba-tiba, muncul sebuah merek baru yaitu Merek ”Kotak Nasi” dengan tambahan gambar sekaligus logo yang sama. Merek Kotak Nasi ini bisa mendapatkan usulan penolakan karena menggunakan konsep yang sama dengan merek yang sudah ada sebelumnya.
Jenis berikutnya adalah ketika dua orang pengusaha sama-sama menggunakan sebuah merek di kelas tertentu. Pemilihan kelas ini bisa menjadi penentu keberhasilan merek meskipun kamu sudah berhasil melewati 3 jenis kesamaan di atas.
Contohnya, ketika kamu memutuskan untuk menggunakan konsep merek yang sudah ada sebelumnya tapi kamu memilih perlindungannya untuk kelas yang berbeda. Dengan begitu, pemeriksa akan mempertimbangkan kemiripan yang ada.
Sebaliknya, ketika kamu mempunyai sebuah merek dan sudah ada yang menggunakan sebelumnya. Meskipun sudah mengetahui fakta tersebut, kamu tetap memaksakan pendaftarannya lalu pemeriksa menemukan kalau merekmu dengan merek yang sudah ada itu ternyata berada di kelas yang sama.
Tentu, hal ini akan menyebabkan kamu mendapatkan sebuah surat dengan judul “Usulan Penolakan Merek”.
Dari beberapa contoh merek yang sama di atas, mungkin ketika berencana melakukan pendaftaran kamu akan kebingungan menilai perbedaan merekmu. Tidak perlu khawatir, karena seluruh permasalahanmu bisa selesai dengan Jasa Paten Merek hingga Cetak Sertifikat Merek berhasil!
Kalau saat ini kamu berada sebagai calon pemilik merek dan menemukan sudah ada sebuah merek yang sama, maka sebaiknya kamu mulai mempertimbangkan untuk memilih merek lainnya.
Dengan begitu, pendaftaran yang akan kamu lakukan lebih aman dan lebih tinggi kemungkinan mendapatkan sertifikat setelahnya.
Tidak perlu panik, usulan penolakan ini masih bisa kamu kirimkan tanggapan berisi pernyataan-pernyataan penguat sehingga pemeriksa bisa lebih yakin dengan unsur pembeda yang ada di dalam merekmu.
Dengan begitu, proses pemeriksaan akan berlanjut dan masih ada kemungkinan hasil pemeriksaannya berubah menjadi lebih baik.
Cara paling ampuh untuk menghindari persamaan merek adalah dengan melakukan pengecekan lebih dulu sebelum benar-benar mengirimkan permohonannya. Melalui cara ini, kamu akan mendapatkan bekal sekaligus perencanaan pendaftaran yang lebih baik lagi.