Panduan Lengkap Pendaftaran Merek Produk Kuliner bagi Pemula

Dalam dunia kuliner yang kian ramai, punya nama unik serta beda itu penting. Daftar merek buat produk makanan atau minuman itu bukan sekadar urusan legal, tapi juga cara kita bangun kepercayaan ke pelanggan. Karena itu, pengusaha kuliner musti paham betul seputar pendaftaran merek produk kuliner. 

Merek terdaftar ibarat hak paten. Tidak ada pihak yang dapat memakai logo maupun nama itu tanpa izin. Jadi, buat pebisnis yang baru jualan makanan, atau justru sudah lama ada pada sektor ini, wajib tahu bagaimana cara daftar merek dagang produk kuliner. 

Pada tulisan ini, kita bakal membahas lengkap panduan daftar merek poduk makanan dan minuman. Termasuk juga kelas mereknya, manfaatnya, juga contoh brand kuliner terkenal. Yuk, simak!

Manfaat Pendaftaran Merek Produk Kuliner

Sebelum membahas lebih jauh soal pendaftaran merek produk kuliner, pastikan kamu paham dulu mengapa daftar merek bisnis kuliner itu penting. Registrasi merek itu bukan cuma formalitas, melainkan membawa banyak keuntungan buat bisnis, seperti:

1. Perlindungan Hukum yang Kuat

Salah satu keuntungan paling penting pendaftaran merek produk kuliner yaitu proteksi hukum. Kalau merek sudah tercatat, kamu punya hak khusus untuk pakai nama serta logo dalam bisnis setiap saat. Tidak bakal ada pihak yang dapat menggunakan merek tadi tanpa izin resmi dari pemiliknya.

Kalau ada yang melanggar, kamu dapat tuntut mereka pada pengadilan atau meminta berhenti pakai merek itu. Perlindungan hukum ini pastinya akan bikin kamu tenang, jadi dapat lebih fokus buat mengembangkan bisnis tanpa khawatir ada pencuri ide.

2. Pelanggan Makin Percaya

Merek dagang terdaftar itu kasih kesan profesional sekaligus kredibel buat pelanggan. Saat pelanggan lihat produk memiliki merek resmi, mereka jadi lebih percaya buat beli serta mencoba produk itu. Kepercayaan ini penting, terutama pada bisnis kuliner dengan kualitas sekaligus keamanan produk adalah prioritas utama.

Melalui merek tercatat, kamu juga dapat membangun loyalitas pelanggan. Gampangnya, pelanggan yang puas sama produk kita bakal balik lagi, hahkan merekomendasikan produk ke orang lain. Ini akan mendongkrak penjualan serta meluaskan pasar bisnis.

3. Aset Bisnis Berharga Tinggi

Pentingnya pendaftaran merek produk kuliner juga tidak lepas dari aset bisnis. Merek kuat serta sudah luas cakupannya secara tidak langsung bantu mendukung bisnis. Kalau suatu saat kita mau jual bisnis atau memberikan lisensi ke orang lain, punya merek terdaftar sudah pasti memberi keuntungan finansial menjanjikan.

Selain itu, merek dagang pun bisa kamu jadikan jaminan buat pinjaman maupun investasi. Investor biasanya lebih tertarik pada bisnis dengan identitas merek jelas serta terdaftar, karena menunjukkan pengelokaan bisnis yang baik serta punya potensi buat berkembang.

4. Bebas Cemas Penyalahgunaan

Tanpa daftar merek, ada risiko besar identitas bisnis dipakai orang lain. Dalam dunia bisnis yang keras ini, pencurian merek sangat potensial terjadi, dan pastinya sangat merugikan reputasi serta penjualan. Jika orang lain pakai nama atau logo yang mirip, pelanggan akan bingung, sehingga susah membedakan  mana produk asli atau palsu.

Melalui registrasi merek, kita akan memperoleh proteksi penyalahgunaan tersebut. Kalau ada yang pakai merek tersebut, kamu punya hak proteksi lewat jalur hukum. Mudahnya, registrasi merek buat kamu tidak lagi harus cemas akan penyalahgunaan.

Panduan Daftar Merek Produk Makanan dan Minuman

Biar proses pendaftaran merek produk kuliner lancar bebas kendala, tak ada salahnya buat baca panduan lengkapnya. Terutama buat pebisnis baru, sehingga mengurangi risiko merek gagal daftar. Berikut panduannya:

1. Cek Merek Lolos Registrasi

Sebelum regisrtasi, ada hal penting yang tidak boleh kita lewatkan, yaitu cek merek lolos registrasi. Ceknya bisa melalui DJKI maupun situs cek merek seperti Mebiso. Dari sini, kita bisa menjamin logo maupun nama belum ada pemiliknya. 

Selain itu, cek merek lolos daftar juga mengurangi risiko sengketa merek pada kemudian hari. Pastikan kamu cek semua aspek merek, mulai dari nama, visual, jenis huruf, sampai warnanya. Kalau ada satu saja kemiripan, kamu harus cari alternatif. 

2. Pastikan Nama Unik serta Mudah Mengingatnya

Memilih nama buat brand itu gampang-gampang susah, karena harus ada filosofinya alias asal-usulnya. Semakin unik, pelanggan makin mudah mengingat brand, terutama kalau nilai unik tersebut ada pada semua aspek merek. 

Kalau sudah menemukan beberapa alternatif, riset lagi buat memastikan kalau pilihan tadi tidak sekadar unik, tapi juga tidak melanggar aturan registrasi merek. Misalnya, pastikan merek pilihan tidak memakai istilah deskriptif maupun generik karena bisa saja tidak sesuai syarat registrasi.  

3. Tentukan Kelas Merek Produk Kuliner Sesuai Produk

Pendaftaran merek produk kuliner juga termasuk memilih kelas produknya. Dalam hal kelas merek, penggunaannya mengacu kepada sistem pengelompokan Nice Classification, untuk menentukan klasifikasi produk maupun jasa. Khusus buat kuliner, opsi kelasnya ada beberapa, misalnya: 

• Kelas 29. Buat makanan olahan seperti daging, ikan, susu, dan produk susu.
• Kelas 30. Termasuk makanan ringan seperti roti, kue, kopi, teh, aneka empah, serta makanan berbasis tepung.
• Kelas 32. Minuman non-alkohol seperti jus buah atau minuman soda.

Pastikan memilih kelas merek sesuai produknya, supaya tidak salah saat registrasi. Kalau salah, pengajuan bisa gagal, sehingga harus mengulang prosesnya. 

4. Manfaatkan Layanan Profesional untuk Efisiensi

Kalau merasa prosesnya rumit, jangan ragu untuk menggunakan layanan profesional. Jasa tersebut dapat membantu memudahkan prosesnya, terutama buat pebisnis pemula minim pengalaman soal registrasi.

Biasanya, layanan profesional menawarkan bermacam keunggulan. Misalnya, kemudahan proses administrasi, pendampingan hukum saat terjadi sengketa, hingga setelah registrasi. Alurnya bisa jadi lebih singkat, karena risiko gagal daftar juga minim. 

Contoh Merek Bisnis Kuliner Terdaftar

Sebagai gambaran pentingnya pendaftaran merek produk kuliner, berikut contoh merek terdaftar pada sektor kuliner: 

1. Geprek Bensu

Kasus sengketa antara Ruben Onsu dengan empunya asli nama Geprek Bensu menunjukkan pentingnya registrasi merek lebih awal supaya tidak kehilangan hak atas nama bisnis.

2. Roti O

Sebagai salah satu merek roti populer dalam negeri, Roti O sukses membuktikan kalau punya identitas merek kuat dapat mendongkrak loyalitas pelanggan.

3. Kopi Kenangan

Merek kopi kekinian satu ini sukses membawa brand dengan konsep “kenangan”, terutama dari produk best seller-nya, yaitu Kenangan Mantan. Tidak hanya rasanya enak, harga kopi brand tersebut juga ramah kantong. 

Jangan Tunda Lagi, Amankan Merek Kulinermu Sekarang!

Jadi, sudah tahu kenapa pendaftaran merek produk kuliner itu penting, kan? Kalau merek kulinermu belum teregistrasi, jangan tunda sampai merek jadi milik orang lain. Apalagi buat bisnis kuliner populer dengan banyak pelanggan, ruginya makin besar!

Jangan ragu untuk langsung menghubungi layanan registrasi merek tepercaya kalau butuh bantuan registrasi merek bisnis. Setelah selesai dan merek sudah berhasil tercatat, jangan lupa buat cetak sertifikat merek, sebagai bukti sah kalau merek sudah mendapat proteksi hukum. Pastikan bisnis kuliner aman dan cuan, registrasi merek sekarang!

FAQ

1. Berapa Biaya Daftar Merek Produk Kuliner?

Biaya daftarnya beda-beda tergantung jenis usaha (UMKM atau umum) serta cara daftarnya (online atau offline). Buat UMKM biasanya lebih murah daripada usaha umum.

2. Apa Saja Syarat Utamanya?

Syarat utamanya itu label merek, surat keterangan UKM binaan dinas, dan surat pernyataan bermaterai buat usaha mikro dan kecil.

3. Berapa Lama Prosesnya?

Proses pemeriksaan sama DJKI butuh waktu maksimal 150 hari setelah semua dokumen lengkap..

4. Apa Risikonya Kalau Tidak Daftar Merek?

Tanpa daftar resmi, bisnis bisa kehilangan hak atas nama atau logo produk kalau orang lain memakainya lebih dulu.

5. Gimana Cara Milih Kelas Merek yang Tepat?

Cari tahu jenis barang atau jasa yang sesuai sama klasifikasi Nice Classification sebelum daftar. Misalnya, makanan ringan masuk ke kelas 30.