Evolusi bisnis digital atau virtual di Indonesia menunjukkan angka pertumbuhan yang signifikan. Hingga kini, telah banyak perusahaan yang fokus pada pengembangan produk virtual sebagai produk utamanya. Melihat hal ini, tentu pendaftaran merek untuk produk digital jadi hal yang tak boleh untuk terlewatkan bagi bisnis-bisnis tersebut.
Memahami pendaftaran merek untuk produk digital artinya memahami juga bagaimana caranya memberi proteksi terhadap merek-merek dari produk virtual yang dijual tersebut. Oleh sebabnya, hal ini jadi penting untuk menjaga integritas serta reputasi merek produk tersebut agar terhindar dari peniruan atau plagiasi merek untuk produk serupa.
Kendati demikian, sebenarnya bagaimanakah seluk beluk pendaftaran merek untuk produk digital ini dan kenapa hal tersebut sangat urgen untuk para pebisnis digital pahami?
Mari kupas selengkapnya soal pendaftaran merek untuk produk digital tersebut beserta cara daftarnya dalam jabaran artikel berikut ini!
Industri digital tanah air kini telah mencapai tahap di mana reputasinya sudah menjangkau pasar-pasar internasional. Hal ini terdukung pula oleh pertumbuhannya yang juga makin pesat dari tahun ke tahun. Tak heran jika makin ke sini, makin banyak pula bisnis virtual atau digital yang makin banyak lahir hingga saat ini.
Secara praktisnya, sebuah bisnis digital ini sendiri bisa kamu definisikan sebagai sebuah bisnis yang memang fokus pada produksi produk digital sebagai produk utamanya. Sehingga produk digital pun di sini juga bisa punya artian sebagai produk-produk wujudnya virtual dan bisa kamu jual belikan secara virtual pula.
Banyak wujud dari produk virtual ini dan game merupakan salah satu wujud dari produk virtual yang punya banyak peminat dan pengembangnya di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, telah banyak pengembang-pengembang lokal yang telah lahir satu per satu dan berhasil mencetak prestasi di kancah dunia. Satu di antaranya adalah game berjudul “A Space for The Unbound” besutan Mojiken Studio dan telah diterbitkan oleh Toge Productions.
“A Space for The Unbound” sendiri adalah game asli Indonesia yang bercerita tentang kisah petualangan dua pasangan Atma dan Raya yang telah berhasil menarik perhatian para penikmat game di seluruh dunia.
Sebagai salah satu produk dari industri virtual di Indonesia, game “A Space for The Unbound” telah mendulang banyak prestasi di tingkat dunia seperti salah satunya pemenang kategori Best Storytelling di SEA Games Award 2020 dan menjadi nominator Games for Impact di The Games Award 2023 lalu.
Hal menarik lain dari game ini adalah bahwa merek atau judul gamenya ternyata juga tak kelewatan untuk pengembangnya daftarkan sebagai merek bisnisnya.
(Gambar: Merek game “A Space for The Unbound” yang telah terdaftar)
Terdaftarnya “A Space for The Unbound” sebagai merek seperti pada gambar di atas, menunjukkan bahwa pengembangnya — yakni Mojiken Interaktif Mandiri (Mojiken) — telah menyadari betapa pentingnya pendaftaran merek untuk produk digital miliknya yang berupa game tersebut.
Hal ini lantaran jika nama game tersebut tak terdaftar sebagai merek, maka game tersebut akan punya potensi untuk mendapatkan peniruan atau plagiat dari pihak-pihak lain. Inilah kenapa pendaftaran merek untuk produk digital jadi satu hal penting yang harus jadi perhatian — khususnya oleh bisnis-bisnis lain yang juga memproduksi produk digital.
Game hanyalah satu dari sekian banyak produk virtual yang lahir dan banyak berkembang di Indonesia. Beberapa produk virtual lain seperti perangkat lunak atau kursus-kursus online juga punya pamor yang tak kalah besar pasarnya di Indonesia.
Jika kamu juga menjalankan bisnis yang berfokus pada produk virtual seperti hal-hal di atas, maka pendaftaran merek untuk produk digital ini tak boleh kamu tinggalkan begitu saja demi masa depan bisnismu.
Beberapa alasan mengapa pendaftaran merek untuk produk digital ini penting untuk bisnis virtual antara lain sebagai berikut:
Merek dari produk virtual yang bisnismu miliki bakal punya proteksi hukum jika telah kamu daftarkan secara sah. Kamu atau bisnismu pun juga jadi punya eksklusifitas hak yang melekat atas merek produk virtual yang kamu catatkan tersebut.
Produk virtual yang telah terdaftar mereknya bakal punya proteksi hukum untuk menghindarkannya dari peniruan atau plagiat yang bisa saja pihak lain lakukan.
Merek produk virtual yang sudah kamu catatkan bisa jadi bukti komitmen kamu dalam melindungi merek produk tersebut. Hal ini tentunya bakal jadi komitmen kamu kepada para pelangganmu dalam menghadirkan produk virtual yang bisa mereka percaya dan kredibel.
Alur pendaftaran merek untuk produk digital sendiri tak ubahnya seperti proses pencatatan merek pada umumnya. Prosesnya secara singkat bisa kamu lakukan sebagai berikut:
Kalau kamu belum punya akun untuk lakukan pencatatan merek ke DJKI maka kamu bisa buat dulu akun tersebut agar bisa lanjut memproses pengajuannya.
Kalau akunmu sudah terbentuk, maka kamu bisa lanjut proses registrasi mereknya dengan mengisi isian yang telah tersedia dalam sistem. Jangan lupa juga untuk mengunggah segala persyaratannya seperti identitasmu sebagai pemilik merek (individu/badan hukum), etiket merek, hingga kelas mereknya.
Untuk kelas merek produk virtual sendiri biasanya akan ada di kelas 9 kalau kamu ingin melindungi produknya dan di kelas 42 kalau kamu mau melindungi layanan jasa terkait produk virtual yang bisnismu usung.
Setelah kamu sudah selesai mengirim, segera lakukan pembayaran sejumlah yang tertera pada sistem DJKI. Barulah ketika kamu sudah selesai lakukan pembayaran tersebut, proses registrasimu bakal DJKI proses. Jangan lupa juga untuk memantau perkembangan prosesnya lewat akun merek yang sudah kamu buat untuk pengajuannya tersebut.
Apakah merek produk virtual yang sudah kamu ajukan bakal seratus persen bakal jaminan terdaftar? Tentu tidak. Namun kamu tetap bisa memperbesar potensi agar merek produk virtualmu tersebut agar bisa terdaftar dengan lakukan beberapa tips berikut:
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah merekmu haruslah sesuai dengan aturan yang ada di UU Merek.
Jangan sampai nama atau logo merekmu memenuhi unsur-unsur dari merek yang tak bisa terdaftar atau merek yang bakal tertolak sesuai dengan yang ada di aturan UU Merek.
Kamu bisa lakukan penelusuran merek ini untuk mencari tahu apakah ada merek-merek lain yang mirip atau sama dengan merek yang mau kamu daftarkan tersebut yang sudah resmi tercatat atau bahkan tertolak daftarnya.
Gunakan referensi yang kamu dapatkan dari hasil penelusuran ini untuk memastikan bahwa merekmu benar-benar bisa terdaftar.
Isian-isian yang telah kamu tulis di formulir juga harus kamu perhatikan matang-matang. Pasalnya, isian yang tak jelas berpotensi bakal membuat DJKI mengirimkan kembali formulirmu tersebut untuk kamu isikan lagi secara lebih jelas.
Makin jelas dan detail isian formulir merekmu, maka akan memudahkan DJKI dalam memeriksa pengajuan pencatatan merekmu tersebut.
Satu cara lagi yang bisa kamu gunakan untuk memudahkan registrasi merek produk virtualmu adalah dengan menggunakan jasa. Namun kamu harus pastikan bahwa jasa yang mau kamu pakai ini benar-benar berkualitas, berkompeten, dan terpercaya untuk mengatasi segala kebutuhan daftar merekmu.
Hanya jasa pendaftaran merek dari Jasa Merek yang sudah memenuhi standar-standar kualitas tersebut untuk membantumu mewujudkan proteksi maksimal untuk merek produk virtualmu.
Profesional dari Jasa Merek juga siap membantumu untuk lakukan pengalihan merek jika sewaktu-waktu kamu butuh mengalihkan merekmu ke rekan bisnismu yang lain untuk mewujudkan transformasi bisnismu!
Produk digital punya artian sebagai produk-produk bisnis yang wujudnya virtual dan bisa kamu jual belikan secara virtual pula.
Beberapa produk yang bisa masuk kategori produk virtual antara lain seperti game, perangkat lunak atau sejenisnya.
Beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari daftar merek untuk produk virtual antara lain seperti menjaga merek terlindungi, mencegah plagiat, dan sebagai bukti komitmen bisnismu.
Produk virtual biasanya bisa kamu daftarkan di kelas 9 dan kelas 42.
Beberapa tips registrasi merek buat produk virtual antara lain memastikan merek tak menyalahi aturan, melakukan penelusuran, dan memperhatikan data-data isian saat registrasi merek.