Di dalam proses mengajukan pendaftaran perlindungan merek, tak jarang kita menghadapi rintangan-rintangan yang menghadang seperti misalnya menerima surat keberatan dari merek lain.
Tindakan keberatan inilah yang banyak orang namai sebagai oposisi merek dan hal ini tidak bisa kita pisahkan kaitannya dalam sebuah proses daftar merek itu sendiri.
Ya, oposisi merek adalah salah satu upaya yang biasa dilakukan untuk mencegah orang atau entitas lain mendaftarkan merek yang sama dengan milik kita. Tak jarang hal ini biasa membawa polemik lantaran kecenderungan ingin melindungi merek bisnis dari genggaman orang atau bisnis lain.
Oleh karenanya sangat jadi hal yang vital untuk memahami eksistensi soal oposisi merek ini dan bagaimana cara menanggapinya jika misal sewaktu-waktu kita menerima surat penentangan ini.
Artikel ini akan jadi panduan praktis kamu dalam menelaah lebih dalam tentang oposisi merek beserta kiat-kiat praktisnya untuk menghindari dan menanggapinya. Yuk simak jabaran lengkapnya di bawah!
Jadi, apa makna sebenarnya di balik oposisi merek ini dan mengapa hal ini penting untuk kita ketahui sebagai pebisnis yang ingin menjaga merek bisnis kita?
Apabila kita mengacu pada artian baku yang ada pada KBBI, kata “oposisi” sendiri punya makna sebagai “menentang atau melawan. Sehingga, kata mengoposisi bisa kita artikan sebagai sebuah tindakan menentang atau melawan sesuatu.
Kalau kita menggabungkan artian tersebut dalam konteks daftar merek, maka oposisi merek bisa berarti sebuah tindakan menolak atau menentang merek yang akan terdaftar. Pada tahap ini, maka sebuah penentangan merek terjadi ketika kamu mengirimkan surat saran penolakan atau pun menerima surat saran penolakan merek tersebut.
Saran penolakan ini ada dua tipe: pertama, ketika pihak DJKI mengirim dokumen peringatan untuk menerangkan perbedaan atau hal-hal lain yang mereka minta. Kedua, adalah saat dokumen penolakan tersebut berasal dari pemilik bisnis atau orang lain yang punya merek serupa dengan merek bisnismu.
Penentangan merek yang berasal dari pemilik bisnis atau orang lain inilah yang kita namakan sebagai tindakan oposisi atau penentangan.
Saat surat penentangan merek tersebut kamu terima maka kemungkinan besar merek yang akan kamu daftarkan tersebut punya kemiripan atau menyerupai merek lain milik pihak penentang tersebut.
Berdasarkan hal ini maka bisa kita simpulkan bahwa sebuah surat penentangan merek bisa kita ajukan pada waktu publikasi berita resmi merek. Sehingga, jika misal kita ajukan di luar masa itu, seperti contohnya pengajuan dokumen oposisi setelah masa publikasi, akan sulit untuk kita lakukan.
Hal ini karena jika tak ada keberatan, maka permohonan merek tersebut akan masuk ke dalam pelayanan teknis. Tapi jika ada keberatan, maka DJKI akan melakukan pengecekan oposisi merek tersebut dan mengirimkan surat notifikasi kepada pemohon merek dalam interval waktu 14 hari sejak surat penentangan mereka terima.
Sebelum kamu memutuskan untuk menjadi pihak yang mengirim surat oposisi merek, kamu harus lebih dulu memenuhi syarat-syaratnya agar surat penentanganmu sah untuk DJKI terima dan periksa.
Syarat-syarat tersebut antara lain:
Sebagaimana yang telah kita bahas pada poin sebelumnya, DJKI memberi kamu kans untuk mengirim dokumen penentangan tersebut sepanjang masa publikasi berita merek. Masa publikasi ini diproses kurang lebih dua minggu setelah merek terdaftarkan.
Setelah dua minggu tersebut, merek baru bakal masuk ke masa publikasi. Jika sudah masuk ke masa ini, maka kamu bisa mengirim permohonan penentangan sejak adanya permohonan merek baru.
Jika lewat dari masa ini, maka merek tersebut bakal masuk ke tahapan proses berikutnya yang mana bisa saja merek tersebut lolos dan mendapatkan sertifikat terdaftar.
Syarat lainnya adalah kamu harus tergolong orang-orang yang memang berkepentingan sebagai pihak oposisi tersebut.
Pihak yang tergolong berkepentingan tersebut antara lain:
a. Pemegang merek yang telah terdaftar lebih dulu dan memenuhi kondisi bahwa merek yang akan kamu oposisikan tersebut memang mirip dengan merekmu.
b. Pemimpin adat, agama, atau pemimpin daerah tertentu. Pihak ini bisa mengajukan oposisi dengan alasan kepentingan suatu kelompok.
Tentunya agar dokumen oposisi merekmu bisa terkabul, kamu harus mengirimkannya pada DJKI. Pastikan pula kamu sudah memberikan penjelasan dengan sespesifik dan serinci mungkin terkait identitas dirimu dan mengapa kamu keberatan dengan terdaftarnya merek tersebut. Jangan lupa juga untuk membayarkan bea pengajuannya.
Format surat penentangan memang tidak ada batasannya. DJKI sendiri tidak memberikan sebuah template baku untuk dokumen penentangan merek yang harus kamu kirimkan pada mereka. Namun walaupun begitu, DJKI telah memberikan contoh yang bisa kamu jadikan referensi di dalam laman resmi web DJKI sendiri.
Lantaran tak ada format baku, maka kamu bisa bebas membuat surat penentangan merek ini sesuai dengan selera dan kebutuhanmu. Namun kamu harus pastikan bahwa dokumen tersebut sudah berisi semua detail keterangan yang membuatmu keberatan terhadap merek tersebut.
Ini jadi elemen yang sangat penting karena bagian identitas pengirim ini adalah salah satu aspek yang akan DJKI periksa ketika ada penentangan masuk.
Ya, seperti yang telah kita bahas di poin sebelumnya bahwa salah satu orang yang bisa mengajukan penentangan merek adalah orang-orang yang memang punya kepentingan untuk mengirimkan penentangan tersebut.
Di sinilah kamu harus menjelaskan kedudukan kamu sebagai pihak berkepentingan tersebut: apakah sebagai pemilik bisnis yang memiliki merek terdaftar yang mirip, pemimpin adat, agama, atau pemimpin daerah.
Selanjutnya, jangan lupa masukkan juga keterangan detail tentang rasionalisasi mengapa merek tersebut harus DJKI tolak. Masukkan poin-poin spesifik tentang alasan-alasan kamu di bagian ini, seperti misal apakah merek tersebut punya nama yang mirip dari segi vokal, bentuk visual, atau yang lainnya.
Jangan lupa untuk menujukan surat penentangan merek tersebut untuk kamu kirimkan ke pihak DJKI, bukan kepada pemilik merek. Barulah jika dokumennya sudah DJKI terima, maka selanjutnya bakal mereka sampaikan pada pemohon merek yang kamu ajukan penentangan tersebut.
Mengajukan diri sebagai oposisi atau penentang merek adalah salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk melindungi eksistensi merek bisnismu. Namun akan berbeda ceritanya jika kamu yang menerima saran penolakan tersebut dari pihak lain.
Kamu tak perlu khawatir karena hal ini bukanlah berarti akhir dari segalanya. Kamu tetap bisa mengajukan tanggapan terhadap surat penentangan atau oposisi ini untuk memperjuangkan merekmu agar bisa tetap terdaftar dengan prosedur yang tepat.
Kini kamu tak perlu resah dan susah dalam menanggapi surat penentangan ini karena JasaMerek siap membantu kamu dalam membuat tanggapan penolakan merek ini.
Serahkan masalah surat penolakan merek ini kepada profesional yang telah ahli di bidangnya dan dapatkan layanan terbaik untuk segala kebutuhan perlindungan merekmu.
Yuk, atasi kebutuhan surat penentangan merek kamu bersama dengan JasaMerek!
Oposisi terhadap merek adalah tindakan menolak atau menentang merek yang akan terdaftar yang mana pada tahap ini, sebuah penentangan merek terjadi ketika kamu mengirimkan surat saran penolakan atau pun menerima surat saran penolakan merek tersebut.
Beberapa syarat yang harus kamu penuhi adalah dengan mencermati linimasa publikasi merek, tergolong sebagai pihak yang berkepentingan, dan mengikuti prosedur pengajuan penentangan merek.
Ada beberapa elemen utama yang harus kamu masukkan ke dalam surat penentangan merek yang kamu buat seperti data diri, kedudukan diri, rasionalisasi penentangan merek, dan pihak sasaran ditujukannya surat tersebut.